• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, 1 April 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Sebuah Humor yang Dipaksakan

Sebagaimana dikatakan Gus Dur dalam Mati Ketawa ala Rusia (1986), humor adalah senjata terampuh untuk memelihara kewarasan orientasi hidup sebuah masyarakat. Tanpa humor, yang ada hanyalah kegilaan, kebencian, dan kemarahan.  

Agus Salim I by Agus Salim I
1 tahun ago
in Opini
0
Sumber: Tekno.kompas.com

Humor adalah bagian dari dinamika kehidupan manusia. Dengan humor, hidup manusia menjadi lebih berwarna dalam memaknai kehidupan.

Sebagaimana dikatakan Gus Dur dalam Mati Ketawa ala Rusia (1986), humor adalah senjata terampuh untuk memelihara kewarasan orientasi hidup sebuah masyarakat. Tanpa humor, yang ada hanyalah kegilaan, kebencian, dan kemarahan.

Namun, selera humor tiap orang itu berbeda-beda. Ada yang setiap hari bercengkerama dengan humor. Ada pula yang menggunakan humor sebagai selingan penghilang kepenatan. Yang jelas, masing-masing punya porsi dan pilihan tersendiri dalam membuat humor.

Dalam beberapa kasus, beberapa orang bahkan bisa mengekspresikan humor secara lepas. Seolah apa yang menjadi beban dalam hidup, hilang seketika dalam satu hentakan tawa. Sebab, poin utama dalam humor adalah titik kelucuan. Dengan kelucuan, orang akan lebih mudah tertawa.

Akan tetapi, di negara kita humor menjadi sensitif. Atau lebih tepatnya ia menjadi komoditi yang diperjualbelikan. Fungsi humor tak lagi bersifat sebagai kebutuhan manusia untuk ketahanan diri dalam proses pertahanan hidupnya. Melainkan, semata-mata sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan financial.

Baca juga

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

Ambivert; Kepribadian atau Tuntutan?

Ada semacam pergeseran makna dalam humor. Dalam Ensiklopedia Indonesia (1982), seperti yang dinyatakan oleh Setiawan (1990) menyebut humor itu kualitas untuk menhimbau rasa geli atau lucu, karena keganjilannya atau ketidakpantasannya yang menggelikan; panduan antara rasa kelucuan yang halus di dalam diri manusia dan kesadaran hidup yang iba dengan sikap simpatik.

Humor hari ini lebih bersifat hard selling; kalau kata anak zaman sekarang. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir siaran TV nasional, kita telah menyaksikan orang-orang mempertontonkan parodi dan leluconnya. Orang-orang di dalam studio ‘dipaksa’ menertawakan kelucuan, yang dalam satu kondisi tak selalu mempunyai nilai humor.

Hal ini kemudian menghidupkan dan meresapi teori agenda setting dan framing, yang pada praktiknya sudah biasa dilakukan oleh media mainstream. Dua teori yang jelas saling berkaitan.

Teori agenda setting berbicara tentang bagaimana media mampu menonjolkan hal biasa menjadi hal yang penting. Sedangkan teori framing adalah cara membingkai sesuatu melalui sebuah pencitraan yang baik atau buruk.

Ishadi SK dalam buku Media dan Kekuasaan membeberkan teknis suatu media mainstream dalam membingkai humor (yang dipaksakan) untuk dikemas sedemikan rupa, hingga menyerupai humor. Hal itu Ishadi dapatkan dari pengalamannya keluar masuk newsroom media-media di Indonesia pada akhir masa Orde Baru hingga awal masa Reformasi.

Pengalaman Ishadi ini, tentu masih ada dan bahkan menjadi kultur baru dalam komoditi humor hingga hari ini. Menarik untuk kita saksikan bagaimana orang-orang dengan bangga berlomba-lomba menjadi ‘badut’ atas diri mereka sendiri.

Penulis: Agus Salim

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Gus durhumoropini
Previous Post

Mahasiswa ISAI UIN Walisongo Selenggarakan Bedah Buku dan Seminar Kepenulisan

Next Post

Tips Mengelola Stres Ala Mahasiswa

Agus Salim I

Agus Salim I

Bukan penulis mapan

Related Posts

perdebatan di media sosial
Opini

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

by Rizkyana Maghfiroh
2 November 2022
0

...

Read more
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022
Ilustrasi kepribadian ambivert

Ambivert; Kepribadian atau Tuntutan?

4 Juli 2022
Ilustrasi pasangan childfree. (Sumber: pixabay)

Childfree; Isu Pengurangan Populasi atau Penyalahan Kodrati?

22 Juni 2022

Perlukah Curhat di Medsos?

21 Juni 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Titik Rahmawati, Perempuan Berdikari, UIN Walisongo

Pentingnya Perempuan Berdikari di Era Disrupsi

20 Maret 2023
UIN Walisongo Bersholawat

Ciptakan Suasana Religius, UIN Walisongo Kembali Gelar Acara Bersholawat

9 Maret 2023
Imam Taufiq, UIN Walisongo Bersholawat, Dies Natalis ke-53

Imam Taufiq: 3 Poin Penting Dies Natalis ke-53 UIN Walisongo

10 Maret 2023
Aksi Tolak Perppu Ciptaker

Tolak Perppu Ciptaker, Mahasiswa dan Masyarakat Penuhi Halaman Gedung DPRD Jateng

14 Maret 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend