• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Selasa, 8 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Sebuah Humor yang Dipaksakan

Sebagaimana dikatakan Gus Dur dalam Mati Ketawa ala Rusia (1986), humor adalah senjata terampuh untuk memelihara kewarasan orientasi hidup sebuah masyarakat. Tanpa humor, yang ada hanyalah kegilaan, kebencian, dan kemarahan.  

Agus Salim I by Agus Salim I
4 tahun ago
in Opini
0

Baca juga

Giant Sea Wall, Solusi atau Jalan Pintas Atasi Rob?

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

Ketika Sibuk Dianggap Prestasi, Burnout Dinormalisasi

Sumber: Tekno.kompas.com

Humor adalah bagian dari dinamika kehidupan manusia. Dengan humor, hidup manusia menjadi lebih berwarna dalam memaknai kehidupan.

Sebagaimana dikatakan Gus Dur dalam Mati Ketawa ala Rusia (1986), humor adalah senjata terampuh untuk memelihara kewarasan orientasi hidup sebuah masyarakat. Tanpa humor, yang ada hanyalah kegilaan, kebencian, dan kemarahan.

Namun, selera humor tiap orang itu berbeda-beda. Ada yang setiap hari bercengkerama dengan humor. Ada pula yang menggunakan humor sebagai selingan penghilang kepenatan. Yang jelas, masing-masing punya porsi dan pilihan tersendiri dalam membuat humor.

Dalam beberapa kasus, beberapa orang bahkan bisa mengekspresikan humor secara lepas. Seolah apa yang menjadi beban dalam hidup, hilang seketika dalam satu hentakan tawa. Sebab, poin utama dalam humor adalah titik kelucuan. Dengan kelucuan, orang akan lebih mudah tertawa.

Akan tetapi, di negara kita humor menjadi sensitif. Atau lebih tepatnya ia menjadi komoditi yang diperjualbelikan. Fungsi humor tak lagi bersifat sebagai kebutuhan manusia untuk ketahanan diri dalam proses pertahanan hidupnya. Melainkan, semata-mata sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan financial.

Ada semacam pergeseran makna dalam humor. Dalam Ensiklopedia Indonesia (1982), seperti yang dinyatakan oleh Setiawan (1990) menyebut humor itu kualitas untuk menhimbau rasa geli atau lucu, karena keganjilannya atau ketidakpantasannya yang menggelikan; panduan antara rasa kelucuan yang halus di dalam diri manusia dan kesadaran hidup yang iba dengan sikap simpatik.

Humor hari ini lebih bersifat hard selling; kalau kata anak zaman sekarang. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir siaran TV nasional, kita telah menyaksikan orang-orang mempertontonkan parodi dan leluconnya. Orang-orang di dalam studio ‘dipaksa’ menertawakan kelucuan, yang dalam satu kondisi tak selalu mempunyai nilai humor.

Hal ini kemudian menghidupkan dan meresapi teori agenda setting dan framing, yang pada praktiknya sudah biasa dilakukan oleh media mainstream. Dua teori yang jelas saling berkaitan.

Teori agenda setting berbicara tentang bagaimana media mampu menonjolkan hal biasa menjadi hal yang penting. Sedangkan teori framing adalah cara membingkai sesuatu melalui sebuah pencitraan yang baik atau buruk.

Ishadi SK dalam buku Media dan Kekuasaan membeberkan teknis suatu media mainstream dalam membingkai humor (yang dipaksakan) untuk dikemas sedemikan rupa, hingga menyerupai humor. Hal itu Ishadi dapatkan dari pengalamannya keluar masuk newsroom media-media di Indonesia pada akhir masa Orde Baru hingga awal masa Reformasi.

Pengalaman Ishadi ini, tentu masih ada dan bahkan menjadi kultur baru dalam komoditi humor hingga hari ini. Menarik untuk kita saksikan bagaimana orang-orang dengan bangga berlomba-lomba menjadi ‘badut’ atas diri mereka sendiri.

Penulis: Agus Salim

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Gus durhumoropini
Previous Post

Mahasiswa ISAI UIN Walisongo Selenggarakan Bedah Buku dan Seminar Kepenulisan

Next Post

Tips Mengelola Stres Ala Mahasiswa

Agus Salim I

Agus Salim I

Bukan penulis mapan

Related Posts

giant sea wall, banjir rob, penyebab banjir rob, proyek strategis nasional, solusi banjir rob
Opini

Giant Sea Wall, Solusi atau Jalan Pintas Atasi Rob?

by Redaksi SKM Amanat
7 Juli 2025
0

...

Read more
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
burnout, gejala burnout, dampak psikologi burnout, dampak burnout mahasiswa, gejala gangguan mental

Ketika Sibuk Dianggap Prestasi, Burnout Dinormalisasi

23 Mei 2025
Student Loan, Pinjaman Pendidikan, Pinjaman Pendidikan Mahasiswa, Biaya Kuliah Mahasiswa, KMI

Student Loan, antara Harapan dan Jebakan

29 April 2025
hari raya, kesenjangan sosial, fenomena kesenjangan sosial, momen hari raya, ketimpangan sosial

Luka di Balik Hari Raya

1 April 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Konflik Iran-Israel, Perang Dunia 3, Dampak Perang Dunia, Perang Timur Tengah, Konflik Internasional

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

4 Juli 2025
UIN Walisongo, KKN MIT UIN Walisongo, KKN UIN Walisongo, KKN Reguler, KKN 2025

KKN MIT dan Reguler UIN Walisongo Tahun 2025 Resmi Dibuka, Mahasiswa Keluhkan Informasi Mendadak

14 Juni 2025
Beberapa orang terlihat sedang makan di Kantin Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (11/6/2025). (Amanat/Alfarizy).

Mahasiswa dan Penyewa Oultet Keluhkan Banyaknya Fasilitas Rusak di Kantin Kampus 3

12 Juni 2025
Penulisan Ulang Sejarah, Sejarah Indonesia, Motif Penulisan Sejarah, Kontroversi Penulisan Sejarah, Badrul Munir Chair

Dosen Hermeneutika UIN Walisongo Duga Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Sarat akan Kepentingan

14 Juni 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend