Amanat.id- Mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi, Nisa Amaliyah Rohmah Al Faroqi berhasil meraih prestasi wisudawan terbaik Fakultas Sains dan Teknologi (FST) pada wisuda S1 ke-93 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub, Rabu (21/8/2024).
Nisa Amaliyah, tidak mengira bahwa dirinya mampu menjadi wisudawan terbaik fakultas dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.97.
“Sebenarnya saya tidak mengira bisa jadi yang terbaik karena dalam belajar pun sebisanya,” jelasnya.
Nisa mengaku yang menjadi tantangan terbesarnya ialah ketika pandemi COVID-19, di mana pembelajaran dilakukan secara online.
“Saat tiga semester awal online nggak enak banget, pengumpulan tugas memakai drive, banyak terjadi kecurangan dan sinyal juga sering bermasalah,” ujarnya.
Saat perkuliahan, sambung Nisa, beralih ke tatap muka atau offline juga mendatangkan tantangan baru bagi dirinya.
“Ketika offline tugasnya banyak dan dosen memberikan tugas sesuai kapasitas mereka, tapi tidak sesuai dengan kapasitas mahasiswa. Jadi kalau tidak segera dikerjakan bisa keteteran,” sambungnya.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Nisa memiliki strategi khusus, di mana ketika menjelang ujian dirinya akan berhenti belajar dan refreshing.
“Saya biasanya belajar seminggu sebelum ujian dan ketika hari-H tidak belajar melainkan refreshing agar nanti mengerjakan tugas atau UAS entah itu lisan maupun tulis bisa mengerjakan dengan santai,” tuturnya.
Selain itu, Nisa juga selalu memastikan bahwa ada hari istirahat yang ia terapkan agar dirinya bisa merasa lebih segar saat masuk pada pembelajaran minggu selanjutnya.
“Sabtu dan Minggu itu harus free, memberi space waktu untuk pikiran, maksudnya tidak ada kegiatan di kampus kecuali mendadak agar ketika menghadapi minggu selanjutnya bisa lebih fresh,” ujarnya.
Kendati demikian, Nisa memilih untuk mengisi waktu luangnya dengan menjadi asisten praktikum di laboratorium UIN Walisongo.
“Pada waktu kosong saya gunakan untuk ambil asisten praktikum di laboratorium, sisanya buat mengerjakan tugas,” ucapnya.
Selama menjalani studi, Nisa selalu memegang motivasi yang berasal dari kedua orang tuanya.
“Bagi saya, motivasi terbesar saya berasal dari dorongan orang tua yang selalu mendukung untuk segera menyelesaikan studi, seperti “sudah disekolahkan jauh-jauh dan ayo segera selesai”, begitu,” ucapnya.
Menurutnya, pencapaian sebagai wisudawan terbaik memiliki dampak positif bagi reputasi sebagai mahasiswa UIN Walisongo.
“Dengan kita bisa jadi terbaik di Prodi, terutama Pendidikan Biologi yang termasuk umum, jadi bisa lebih terlihat bahwa anak UIN juga bisa dan anak UIN juga mampu berprestasi,” ujarnya.
Terakhir, Nisa pun memberikan pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti jejaknya untuk selalu jujur dan beribadah.
“Yang penting jujur dan jangan lupa beribadah kepada Allah, apa pun itu mintalah kepada Allah,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Kholilurrokhman
Editor: Kumala