Amanat.id- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melalui surat edaran nomor 3051/Un.10.0/RI/DA.00.01/07/2022 menyatakan bahwa mahasiswa baru (Maba) Ujian Jalur Mandiri (UJM) tahun 2022 dengan nilai ujian Bahasa Arab dan Wawasan Islam rendah diwajibkan tinggal di Ma’had Al-Jami’ah pada Sabtu, (23/07/2022).
Kebijakan ma’had UIN Walisongo Semarang masih terlihat banyak kontra di kalangan mahasiswa. Mengingat kebijakan ma’had diterapkan pertama kali pada maba jalur Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) yang menimbulkan protes keras hingga aksi #dijebakuinws ramai disuarakan. Berbagai kritikan tersebar melalui twitter maupun poster yang tersebar di area sekitar lingkup universitas.
Menanggapi hal tersebut, ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U), Shofiyul Amin menyayangkan keterlambatan sosialisasi yang dilakukan UIN Walisongo.
“Harusnya pihak kampus melakukan sosialisasi tentang ma’had dari jauh-jauh hari sebelum para calon mahasiswa baru mendaftar.Jadi mereka akan lebih bisa mempersiapkan diri,” ujarnya saat dihubungi tim Amanat.id melalui WhatsApp pada Minggu, (24/07/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa akan mengadakan audiensi dengan pimpinan kampus.
“Kemungkinan besar memang bakal ada protes besar-besaran. Maka dari itu, saya juga sedang koordinasi dengan Ketua SEMA untuk mengusahakan jalan keluar permasalahan ini melalui audiensi ataupun pertemuan dengan pimpinan kampus,” terang Shofiyul.
Sementara itu, Fey, salah satu mahasiswa baru prodi Sosiologi yang lolos UJM mengungkapkan ketidaksetujuannya atas kebijakan ma’had.
“Aku jelas merasa keberatan. Biaya ma’had bagiku tergolong mahal, apalagi tidak bisa dicicil. Lalu, pemberitahuan juga kenapa baru setelah pengumuman? Sebagai camaba, aku butuh transparansi masalah nilai juga sebagai bukti,” jelasnya.
Pemberitahuan yang terkesan mendadak juga dikeluhkan Fina (nama samaran), mahasiswa baru UJM lainnya.
“Kalau aku sebenarnya tidak masalah dengan kebijakan ma’had. Hanya saja, kenapa tidak ada sosialisasi sejak awal? Bahkan tenggat pemberangkatan ke ma’had terlalu singkat waktunya. Aku kurang setuju serba dadakan seperti ini,” tutur Fina.
Reporter: Erika Layliyah