Amanat.id- Bonus demografi yang seharusnya menjadi keuntungan bagi Indonesia justru bisa membunuh Indonesia. Hal ini terjadi apabila generasi muda Indonesia saat ini tidak memiliki kecerdasan finansial.
Pernyataan tersebut diutarakan perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1 Fanny Rifqi El Fuad saat mengisi Seminar Nasional Pasar Modal Syariah dalam kegiatan Investion 2019. Acara tersebut diadakan oleh Kelompok Studi Penanaman Modal (KSPM ) UIN Walisongo Semarang yang berlangsung di Auditorium II Kampus 3, Rabu (13/11/2019).
Menurut Fanny, manusia memiliki lima tingkatan kecerdasan finansial. Kecerdasan finansial berpengaruh pada pemanfaatan bonus demografi yang akan dirasakan dampaknya pada generasi muda saat ini.
“Manusia itu sebenarnya memiliki tingkatan kecerdasan finansial yang dimulai dari kecil hingga dewasa,” jelas Fanny saat memberikan materi.
Manusia memiliki lima level kecerdasan financial. Pertama level satu, yaitu kememampuan menghabiskan uang saja (usia TK-SD). Kedua, level 2 yaitu tahap menyisihkan uang (usia SD-SMP). Ketiga, level 3 yaitu tahap menghasilkan uang (usia SMA-usia Kerja).
Lanjutnya ia menambahkan, level empat saat seseorang mampu mengamankan uang (usia kerja). Yang terakhir yaitu level lima, saat seseorang memiliki kemampuan melipatgandakan uang (usia kerja-pensiun).
Menurutnya, di zaman sekarang ini banyak generasi muda yang terjebak Middle Income Trap. Middle Income Trape adalah suatu keadaan ketika suatu negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut menjadi negara maju.
Dalam konteks ini, Middle Income Trap yang dimaksud adalah pada generasi muda yang berada pada tingkatan menengah yang berusaha memenuhi gaya hidup sesuai trend yang membutuhkan biaya lebih besar dari pendapatan.
Cara untuk mengatasi terjebaknya generasi muda pada Middle Income Trap menurut Fanny adalah dengan investasi.
“Investasi yang paling menjanjikan dan aman saat ini adalah dengan investasi saham,” kata Fanny saat mengisi materi.
Fanny menilai investasi saham lebih aman daripada investasi emas, karena grafik harga emas lebih mudah berubah daripada grafik saham yang konsisten meningkat.
Diakhir materi Fanny mengajak generasi muda untuk menumbuhkan niat berinvestasi, terutama investasi saham supaya generasi muda Indonesia terbebas dari yang namanya Middle Income Trap.
“Jika teman-teman mau berinvestasi, saya sarankan untuk berinvestasi mulai sekarang,” pungkas Fanny.
Reporter: Burhanuddin Robbany
Editor: Nafiatul Ulum