
Amanat.id- Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah melakukan aksi bertajuk “Evaluasi 9 tahun Jokowi” di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023).
Saat berjalannya aksi, terjadi kekacauan antarmahasiswa. Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Razan Siregar, kekacauan antara dua kubu tersebut sebenarnya merupakan bentuk kekecewaan kepada pihak berwenang.
“Teman-teman yang ada di sini kecewa dengan yang ada di DPRD karena tidak ingin membukakan pintunya kepada masyarakat,” tegasnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id.
Akibatnya, beberapa pihak mencoba untuk memisahkan diri dari massa yang masih mencoba untuk menyampaikan tuntutannya kepada DPRD Jawa Tengah.
Di sisi lain, Korlap Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Fuad Dhiyaulhaq menjelaskan bahwa rencana awal adalah menyampaikan aspirasi di dalam gedung.
“Rencana kami adalah bagaimana caranya menyampaikan aspirasi di dalam gedung,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa hal tersebut ditolak dan tidak mendapat izin dari pihak kepolisian. Pada akhirnya, massa memilih untuk menyampaikan di depan gerbang.
“Karena tidak diizinkan oleh aparat kepolisian, kami akhirnya menyampaikan aspirasi di depan gerbang,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya sumber dari terjadinya kekacauan adalah sosialisasi yang tidak intensif terkait teknis saat di lapangan.
“Saat konsolidasi, tidak dibahas secara intens teknis terkait hal-hal yang akan terjadi di lapangan,” tambahnya.
Namun, pendapat yang berbeda diberikan oleh salah satu mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang mengikuti aksi, Marcelio.
Ia mengatakan bahwa mahasiswa UIN hanya mengikuti konsolidasi pertama dan tidak mengikuti konsolidasi lanjutan.
“Mahasiswa UIN hanya mengikuti konsolidasi yang pertama dan tidak mengikuti konsolidasi lanjutan,” katanya.
Marcel juga menambahkan bahwa mahasiswa UIN ingin masuk ke dalam dengan memecahkan gerbang.
“Memecahkan gerbang itu tidak termasuk rencana kami. Rencana kami, yaitu dibukakan gerbang secara ikhlas kemudian menyampaikan tuntutan kepada pihak DPRD,” tambahnya.
Meskipun begitu, salah satu aparat kepolisian, Wicaksono menilai bahwa aksi demonstrasi berjalan damai dan tertib.
“Aksi demo berlangsung lancar dan kondusif,” tuturnya.
Reporter: Moehammad Alfarizy
Editor: Revina