
Amanat.id– Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo resmi kembali memberlakukan perpanjangan jam operasional untuk kegiatan akademik, Senin (5/5/2025).
Tempo lalu, Perpustakaan UIN Walisongo terdampak sistem perkuliahan hybrid yang menyebabkan perubahan jam operasional dari Senin hingga Kamis.
Kepala Perpustakaan UIN Walisongo, Umar Falahul Alam menjelaskan pembatasan jam operasional merupakan kebijakan efisiensi dari Kementerian Agama (Kemenag).
“Sejak 15 Maret, rektorat menerbitkan Surat Keputusan (SK) sebagai tindak lanjut dari program efisiensi Kemenag,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Senin (5/5).
Ia menuturkan kebijakan tersebut diterapkan secara nasional di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.
“Sudah 90% PTKIN di Indonesia melaksanakan kebijakan ini. Meski begitu, 10% di antaranya telah kembali memperpanjang jam layanan perpustakaan hingga Jumat,” terangnya.
Menanggapi protes mahasiswa, Umar mengaku sudah melakukan audiensi dengan Wakil Rektor (WR) II.
“Karena banyak mahasiswa yang merasa dirugikan, kami langsung merespon dengan audiensi bersama pimpinan,” jelas Umar.
Dalam audiensi tersebut, ia menceritakan WR II menginginkan kampus untuk membuka perpustakaan hingga larut malam.
“Pimpinan sebenarnya ingin jam perpustakaan dibuka hingga pukul 12 malam. Tapi kita harus mempertimbangkan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Umar.
Umar memaparkan jam kunjungan Perpustakaan UIN Walisongo akan kembali normal.
“Setelah melakukan audiensi dengan pimpinan, kami memutuskan untuk memperpanjang jam kunjungan perpustakaan hingga hari Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 18.00,” imbuhnya.
Ia menegaskan jam operasional Perpustakaan UIN Walisongo juga akan terus diupayakan hingga hari Sabtu.
“Meski saat ini baru sampai Jumat, kami berjanji akan terus mengupayakan agar kunjungan perpustakaan bisa diperpanjang sampai hari Sabtu,” tuturnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Politik, Nabil Haniffudin Fattah mengaku terbantu dengan perpanjangan jam kunjungan perpustakaan.
“Perpanjangan jam kunjungan memudahkan saya mencari referensi untuk tugas kuliah,” ujarnya, Selasa (6/5).
Ia mengatakan peminjaman dan pengembalian buku menjadi lebih efisien.
“Proses peminjaman dan pengembalian jadi lebih mudah,” tambahnya.
Reporter: Meyra Karunia Putri
Editor: Moehammad Alfarizy