
Amanat.id- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo akhirnya me-launching dan meresmikan Fakultas Kedokteran dengan dua Program Studi (Prodi), yaitu Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter di Ruang Teater Gedung K.H. Sholeh Darat, Rabu (23/4/2025).
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Rektor UIN Walisongo, Nizar Ali yang menyampaikan sambutan.
Ia mengatakan pembukaan Fakultas Kedokteran (FK) menjadi bukti implementasi Unity of Science dari UIN Walisongo.
“UIN Walisongo telah mendeklarasikan diri sebagai Perguruan Tinggi Islam riset berbasis Unity of Science, yaitu tidak ada dikotomi antara ilmu umum dengan ilmu agama,” ucapnya.
Nizar bersyukur atas peresmian fakultas baru karena dapat turut mengembangkan berbagai program strategis dari pemerintah.
“Kita patut bersyukur kepada Allah atas limpahan berkah dan anugerah-Nya yang tak terhingga, sehingga UIN Walisongo dapat mengembangkan berbagai program strategis yang tentu linear dengan program Prabowo dan Gibran,” pungkasnya.
Menurutnya tokoh-tokoh ilmuwan Muslim menjadi inspirasi dari FK UIN Walisongo.
“Pembukaan prodi ini bukan hanya bentuk pengembangan akademik, tetapi juga upaya revitalisasi intelektual Islam seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd sehingga UIN Walisongo bisa menghidupkan kembali warisan lama yang mati,” jelasnya.
Ia meyakini lulusan FK UIN Walisongo memiliki distingsi dengan perguruan tinggi lain.
“Oleh karena itu, saya meyakini terdapat perbedaan antara lulusan UIN Walisongo dengan perguruan tinggi lainnya, yakni pada karakter yang berakhlak mulia dan religius,” tuturnya.
Nizar juga berencana untuk mendirikan Rumah Sakit Pendidikan bagi UIN Walisongo nantinya.
“Kami telah menyampaikan rencana besar ke Kemenkeu untuk membangun Rumah Sakit Pendidikan di kampus satu dengan proyek senilai 400 miliar sebagai wahana belajar Fakultas Kedokteran UIN Walisongo,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan akan membangun auditorium baru yang terintegrasi dengan pendidikan profesi.
“Tahun ini kami akan membangun gedung auditorium baru di depan Rektorat yang terintegrasi dengan Pendidikan Profesi, termasuk Profesi Dokter,” paparnya.
Lanjutnya, UIN Walisongo juga telah mendapatkan hibah lahan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah di Gunungpati.
“Alhamdulillah tanpa modal uang, kita diberi lahan oleh Kanwil Kemenag Provinsi Jateng di Gunungpati yang akan dijadikan wahana belajar tambahan dan pusat pengembangan akademik lainnya.” katanya.
Ia menjelaskan pembangunan tersebut menelan anggaran sebesar 122 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), ditambah dari dana Bantuan Langsung (BL).
“Dana ini berasal dari APBN SBSN sebesar 79 miliar dan ditambah dari BL sehingga total 122 miliar. Sehingga pada tahun 2026, prosesi wisuda juga akan dilaksanakan di gedung baru sebagai upaya membesarkan UIN Walisongo,” sambungnya.
Reporter: Romaito
Editor: Azkiya S.A.