Skmamanat.com – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan memberikan motivasi kepada seribu mahasiswa dalam acara Roadshow Seminar Motivasi di Auditorium 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kami Indonesia yang berkerjasa sama dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Walisongo Semarang. Kamis, (29/3).
Zulkifli Hasan adalah salah satu dari empat narasumber yang mengisi seminar motivasi. Selain Zulkifli, narasumber yang turut hadir adalah Abraham Samad (ketua KPK periode 2011-2015), Tubagus Dedi S (seniman dan anggota DPR tahun 2009-2014) dan Prof. Frimanzah (rektor dan peraih gelar profesor termuda di Indonesia).
Dalam seminar motivasi singkat tersebut, Zulkifli menyinggung masalah generasi muda yang lupa dan tidak peduli dengan identitasnya sendiri. Hal tersebut membuat anak-anak muda saat ini menjadi mudah tergoyahkan kenasionalismeannya. Ditambah lagi dengan fenomena anak zaman sekarang yang tidak mengenal pahlawannya sendiri.
“Tadi saja, saya tanyai tentang H. Agus Salim tidak bisa,” ujarnya memberi contoh.
Zulkifli juga menyampaikan, Selain Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, Indonesia juga negara yang kaya akan budayanya. Namun sangat disayangkan, Indonesia masih menjadi negara nomor kesekian setelah negara lain yang kekayaannya tidak sebanyak Indonesia. Seperti Negara Singapura misalnya, Singapura adalah salah satu negera yang tidak memiliki kekayaan sebanyak Indonesia, namun Singapura bisa lebih maju ketimbang Indonesia.
Zulkifli menyimpulkan, hal tersebut terjadi lantaran minimnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenal identitas diri untuk memperkuat pondasi diri untuk membangun negara. Selain itu SDM juga harus mengenal nilai-nilai yang diwariskan oleh leluruh terdahulu.
“Kita punya pancasila yang hebat sebagai pondasi, ditambah dengan tujuan Indonesia untuk maju, merdeka, berdaulat, adil dan makmur,” kata Zulkifli.
Di penghujung acara, Zulkifli memberikan hadiah lima jaket kepada peserta seminar yang berhasil menjawab pertanyaan yang diberikannya.
Reporter: Elyn Widiastuti
Editor: Rima Dian Pramesti