![UIN Walisongo, Wajib ma'had, Ketentuan wajib ma'had, Program ma'had UIN Walisongo, Ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo, Ma'had UIN Walisongo](https://amanat.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-30-at-8.55.37-PM.jpeg)
Amanat.id- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor: 3894/Un.10.0/R3/KM.02.05/07/2024 tentang Kewajiban Mengikuti Program Pembinaan Intensif Keislaman bagi Mahasiswa Baru di Ma’had Al-Jami’ah UIN Walisongo, Sabtu (24/7/2024).
Pada SK disebutkan bahwa seluruh mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti program ma’had.
Adapun isi SK tersebut sebagai berikut:
- Semua mahasiswa baru tahun 2024/2025 wajib mengikuti Program Pembinaan Intensif Keislaman sesuai dengan jadwal dan angkatan yang telah ditetapkan.
- Jadwal dan angkatan program pembinaan sebagai berikut:
a. Angkatan I mulai 29 Juli s/d. 10 November 2024.
b. Angkatan ll mulai 25 November 2024 s/d. 9 Maret 2025.
c. Angkatan lll mulai 7 April s/d. 20 Juli 2025. - lnformasi jadwal dan angkatan mahasiswa pada Ma’had Al-Jami’ah dapat di akses melalui link https://akademik.walisongo.ac.id menggunakan akun mahasiswa masing-masing.
- Kedatangan mahasiswa pada Ma’had Al-Jami’ah 2 hari sebelum jadwal yang telah ditentukan.
- Biaya program pembinaan Angkatan I s.d lll meliputi:
a. Biaya asrama sebesar Rp. 2.000.000 diangsur 2 (dua) kali:
1) Angsuran pertama 12 s/d. 19 Agustus 2024.
2) Angsuran kedua 1 s/d. 8 Oktober 2024.
b. Biaya makan 2 kali (pagi dan malam) Rp.1.995.000 diangsur 2 (dua) kali:
1) Angsuran pertama 2 s/d. 9 September 2024.
2) Angsuran kedua 28 Oktober s./d. 4 November 2024. - Biaya catering selama 4 bulan pada Ma’had al-Jami’ah UIN Walisongo adalah sebagai berikut:
– Biaya sekali makan Rp. 9.500 satu hari makan dua kali selama 105 hari, total seluruhnya Rp. 1. 995.000 - Pada akhir Program Pembinaan lntensif Keislaman akan diadakan evaluasi dan santri yang dinyatakan lulus akan mendapatkan Syahadah sebagai syarat untuk pengambilan mata kuliah semester berikutnya.
Menanggapi seruan tersebut, mahasiswa baru jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Amruna Sabila Rosyada mengaku keberatan dengan diwajibkan ma’had.
“Jujur agak berat, karena ada biaya wajib catering. Tapi kalau diwajibkan ya mau bagaimana lagi,” jelasnya saat diwawancarai tim Amanat.id, Senin (29/7/2024).
Sedangkan mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Nuril Baiti Amiliah mengaku bahwa program wajib ma’had UIN Walisongo memiliki dampak positif dan negatif.
“Sisi positif program ma’had dapat membantu kami untuk membangun relasi pertemanan, sehingga mudah menjalani kegiatan bersama,” ucapnya.
Lanjutnya, pembiayaan program ma’had meliputi wajib catering dan tidak boleh mencuci menjadi bagian negatif bagi Nuril.
“Di ma’had tidak boleh mencuci sendiri, padahal bisa menghemat biaya. Serta catering yang diwajibkan,” sambungnya.
Nuril berharap kedepannya agar program wajib ma’had ditiadakan.
“Semoga kedepannya program ini tidak diwajibkan lagi agar mahasiswa tidak keberatan perihal biaya,” tutupnya.
Reporter: Azkiya Salsa Afiana
Editor: Kumala