
Amanat.id– Kalam Walisongo mengadakan Reuni Akbar dan Halal Bi Halal dengan tema “Konsolidasi Alumni Walisongo Untuk Indonesia Emas 2045” dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke-11 yang berlangsung di Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Sabtu (19/4/2025).
Ketua Umum Kalam Walisongo, Lukman Hakim mengatakan tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk memperkuat solidaritas sesama alumni.
“Tujuan diadakan reuni ini untuk memperkuat solidaritas sesama alumni. Jika sesama alumni sudah solid, maka kepedulian, kepekaan, dan partisipasi sesama alumni menjadi meningkat,” katanya saat diwawancarai, Sabtu (19/4)..
Lanjutnya, Lukman menjelaskan kegiatan reuni akbar tersebut diadakan dua tahun sekali.
“Kegiatan Kalam akan dilakukan setiap dua tahun sekali,” jelasnya.
Terkait acara tersebut, Lukman menjelaskan persiapan yang efektif adalah satu minggu terakhir.
“Persiapan kegiatan dimulai sejak sebelum puasa, namun terhitung efektif seminggu terakhir,” ujarnya.
Ia mengatakan alumni yang hadir diperkirakan berjumlah 700 orang dari berbagai daerah.
“Kami mempersiapkan konsumsi untuk seribu orang. Diperkirakan alumni yang hadir 700 orang dari berbagai daerah,” tuturnya.
Alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Angkatan 1997, Indah Listyaningsih mengaku senang bisa berjumpa dengan teman semasa kuliah.
“Pengalaman mengesankan bisa bertemu kawan kuliah yang sudah lebih dari 20 tahun tidak bertemu, kesempatan mengenang masa menjadi mahasiswa jarang terjadi,” titahnya.
Indah mengatakan menjadi mahasiswa adalah waktu berharga dalam pembentukan karakter.
“Masa yang paling berharga bagi saya adalah ketika menjadi mahasiswa, pembentukan karakter menjadi pribadi yang matang dimulai dari pengalaman berorganisasi,” ucapnya.
Alumni Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) Angkatan 1988, Baso Susanto turut mengenang saat ia menjadi mahasiswa.
“Dahulu, kampus sengaja mewajibkan mahasiswanya untuk ikut berorganisasi sebagai syarat lulus skripsi, di akhir saya baru mengetahui bahwa hal tersebut tidak diberlakukan secara mutlak karena tujuannya untuk memacu semangat mahasiswa untuk aktif di perkuliahan,” kenangnya.
Baso mengatakan kesan semasa kuliah tidak akan hilang, meskipun hal tersebut sudah lama berlalu.
“Bagi saya, apapun profesinya, di manapun kita berada, selama apapun, semasa kuliah pasti tidak akan hilang, apalagi ketika muda kita aktif berorganisasi,” tutupnya.
Reporter: Azkiya Salsa Afiana