Semilir angin berhembus
Pelan, halus menerpa pipi
Daun dan ranting menari
Berlenggak-lenggok ke sana kemari
Kaki bak terjerat besi
Langkah terseok dan tertatih
Peluh membasahi tubuh
Menguras kering kerongkongan
Dari seserpih tekad yang tersisa
Menjadi bara yang menolak mati
Menyalakan lelah yang padam
Menopang rasa sakit di kaki
Dada berdegup kencang
Bergemuruh, riuh
Netra pun tersihir
Menatap awan yang terhampar
Dari segala halang rintang
Kisah terangkai demikian indah
Hingga langkah ini berakhir,
Bermuara pada penghujung yang indah
Semarang, Juni 2024
Earnest Sherin Amalia (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)