
Amanat.id- Media Lintas Komunitas (MediaLinK) bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar diskusi anti hoaks bertemakan “Workshop Anti Hoaks Untuk Pengelola Jurnalis Warga″ di Hotel Horison Antawirya Semarang, Jumat (18/10/2024).
Presidium bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Puji F. Susanti mengatakan bahwa hoaks merupakan hal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
“Hoaks bukanlah suatu hal yang rumit, karena bisa jadi hoaks merupakan hal remeh yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di sekitar kita,” jelasnya.
Puji juga menuturkan bahwa hoaks merupakan bagian dari gangguan informasi.
“Hoaks merupakan sebuah gangguan jenis informasi, di antaranya misinformasi, disinformasi, dan malainformasi,” tuturnya.
Lanjut Puji, di lingkungan masyarakat, misinformasi biasanya terjadi ketika ada penyampaian informasi keliru dan sebagian besar masyarakat akan mengira bahwa informasi tersebut sudah valid.
“Misinformasi merupakan informasi yang salah, kemudian orang yang membagikan informasi tersebut mengira bahwa yang disampaikan benar,” paparnya.
Selain itu, Puji juga menjelaskan bahwa disinformasi merupakan kekeliruan informasi atau palsu yang sengaja disebarkan untuk menipu.
“Disinformasi adalah informasi keliru yang sengaja diciptakan dalam rangka memanipulasi atau menghasut,” titahnya.
Dari kedua gangguan jenis informasi tersebut, Puji mengatakan bahwa malainformasi memiliki makna berbeda. Di mana malainformasi merupakan gabungan antara informasi yang memiliki unsur kebenaran tapi dibalut dengan unsur fiktif yang dikemas dan disajikan sedemikian rupa.
“Malainformasi di dalamnya terdapat unsur kebenaran, tapi penyajian informasinya dikemas sedemikian rupa, mungkin ditambah mitos-mitos, sedikit data untuk meyakinkan tetapi tujuannya tetap merugikan orang lain,” ungkapnya.
Berbicara bagaimana hoaks dapat menyebar dengan mudah di lingkungan masyarakat, Puji menerangkan hal itu dipengaruhi rendahnya literasi hingga ketidakcakapan dalam memilah informasi.
“Karena tingkat literasi dan berpikir kritis masyarakat rendah, kurangnya rasa percaya masyarakat kepada pemerintah, dan belum cakapnya memilah informasi mana yang baik untuk dikonsumsi,” tuturnya.
Dari hal ini, Puji berharap Pers maupun Lembaga Jurnalistik harus waspada dalam menerima dan menyampaikan informasi.
“Harus jeli dan waspada terhadap berita hoaks, jika rekan-rekan membagikan informasi setidaknya harus dari sumber yang benar,” tutupnya.
Reporter: Azkiya Salsa Afiana
Editor: Eka R.