Bersitegang antara HMI Korkom Walisongo dengan Sema dan Dema UIN Walisongo di Laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Rabu (22/11/2017). (skmamanat.com/sigit). |
Skmamanat.com– Korkom HMI Walisongo mengeluarkan statemen negatif terhadap Pers Kampus menyikapi pemberitaan yang beredar soal perselisihan seminar yang melibatkan HMI dan Organisasi Intra Kampus, Rabu (22/11/2017) lalu. HMI Korkom Walisongo menuduh Pers Kampus telah membuat berita palsu atau hoax.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Korkom HMI Walisongo Ahmad Anwar Musyafa’ dalam sebuah berita yang dilansir dua media online koransemarang.com dan koranpati.com, Jumat (24/11/2017).
“Perlu kita training lagi. Mungkin yang buat berita anak yang baru magang. Maka kesannya sangat menyudutkan tapi tidak berdasar. Alias hoax,” kata Anwar dalam kutipan langsung di koransemarang.com.
SKM Amanat termasuk salah satu media kampus yang meliput kejadian tersebut. Menyikapi tuduhan itu, Pemimpin Redaksi SKM Amanat, Syafiun Najib mengatakan bahwa pihaknya sudah menyajikan berita sesuai dengan prosedur dan etika jurnalistik. Termasuk berita soal perselisihan seminar yang melibatkan HMI dan Organisasi Intra Kampus UIN Walisongo.
“Bagian terpenting dari berita harus cover both side, seimbang. Kami sudah lakukan itu. Kedua belah pihak sudah kami konfirmasi. Kami punya semua bukti rekamannya,” ujar Najib.
Karena itu, Najib menilai, pernyataan Ketua Korkom HMI tidak memiliki dasar yang jelas.
“Apalagi sampai bilang bahwa berita Pers Kampus hoax. Dasar dan ukurannya apa. Hoaxnya di mana?,” katanya.
Agar publik tidak terjebak pada tuduhan-tuduhan itu, Najib meminta agar mengecek langsung berita tersebut khususnya yang tayang di skmamanat.com. Najib juga meminta pihak HMI Korkom Walisongo agar mencabut tuduhan tersebut dan klarifikasi dengan pernyataan yang tidak menimbulkan polemik.
Selain tayang di skmamanat.com, berita terkait perselisihan seminar juga tayang di ideapers.com.
Terkait dengan tuduhan Korkom HMI, Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa Idea, Muhammad Taufiq mengaku masih menunggu klarifikasi resmi dari Korkom HMI Walisongo.
“Kami menunggu klarifikasi resmi dari yang bersangkutan kepada media online kami terkait hal tersebut. Agar pernyataan tersebut bisa berdasar dan tidak asal tuduh,” tutur Taufiq.
Dikonfirmasi terkait tuduhan hoaks, Anwar mengklaim pihaknya telah mengantongi izin, sehingga dia menganggap berita yang tayang tidak benar. “Karena kami berizin, tapi kabar di lapangan tak menyebutkan atau menyajikan satu data pun terkait berizinan kami. Kami anggap itu ngawur,” tuduhnya.
Pernyataan Anwar berbeda dengan yang dikatakan Sekretaris Panitia Musyafa’ Ahmad ketika dikonfirmasi Amanat usai perselisihan.
Musyafa’ Ahmad saat itu mengakui telah terjadi kesalahan prosedur peminjaman. Pihaknya hanya izin ke FDK tanpa izin ke Sema dan Dema. “Kita mengakui ada blunder. Dalam artian kita salah dalam menangkap sistematika untuk bagaimana kita bisa menyewa ruangan,” katanya.
Terkait prosedur perizinan ke Sema dan Dema, Musyafa’ Ahmad juga mengiyakan.
“Ada, itu mekanismenya itu kita harus konfirmasi dulu ke Sema dan Dema, kalau kita mengajukan ke fakultas. dan prinsipnya di kampus itu tidak boleh murni atas nama ekstra. Tapi harus kerja sama dengan intra yang lain,” tambah Musyafa’ Ahmad.
Untuk diketahui, Anwar menuduh pemberitaan yang dikeluarkan oleh pers kampus memojokkan HMI. Bahkan ia menyebut berita itu hoaks. Dan pembuatnya adalah anak magang yang perlu ditraining oleh pihaknya. Berita itu tayang di portal online koranpati.com dengan judul “Dipojokkan Media Kampus, HMI Walisongo Respon Terkait Serial Seminar” dan portal online koransemarang.com dengan judul “Memanas, Dipojokkan Media Kampus, Ini Respon HMI Walisongo Terkait Serial Seminar Nasional”, Jumat (24/11/2017).
Reporter: Hasan Tarowan
Editor : Miftahul Arifin