
Amanat.id– Selama kurang lebih tiga bulan, Generasi Baru Indonesia (GenBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menggelar program Desa Binaan yang dilaksanakan di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Rabu (23/4/2025).
Ketua Umum GenBI Komisariat UIN Walisongo 2025, Muhammad Muchibuddin mengatakan program Desa Binaan sudah berjalan sejak tahun 2021.
“Informasi yang saya dapat dari ketua-ketua sebelumnya, desa binaan sudah dimulai sejak tahun 2021 hingga saat ini,” katanya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id (23/04/2025).
Ia menjelaskan bahwa program Desa Binaan dilakukan di desa-desa tertentu yang memenuhi kategori khusus.
“Desa yang memiliki pengembangan UMKM, potensi wisata, memiliki beberapa lembaga pendidikan dasar, dan desa yang masih tertinggal akses internet,” ucapnya.
Ketua Pelaksana Desa Binaan, Shafira Nurul Janah mengatakan GenBI UIN Walisongo banyak melakukan kegiatan di program Desa Binaan.
“Seperti ecogreen, cek kesehatan posyandu, mengajar anak SD dan TPQ,” paparnya.
Shafira menambahkan bahwa program Desa Binaan menjadi bentuk pengabdian GenBI UIN Walisongo terhadap masyarakat.
“Kami mengabdi karena ingin berdampak bagi masyarakat, selain membantu mengajar anak-anak kami membantu memasarkan pariwisata di desa juga membantu UMKM desa,” ucapnya
Ia menceritakan program Desa Binaan sempat mengalami kendala.
“Karena Desa Getas sangat luas, ada beberapa kendala seperti kurangnya akses dan kurangnya persiapan,” ujarnya
Meskipun sempat terkendala, sambungnya, kegiatan tersebut tetap berjalan lancar dan mendapat antusias dari masyarakat Desa Getas.
“Masyarakat berkontribusi dan antusias dalam program ini terutama anak-anak,” sambungnya
Ia berharap program Desa Binaan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Getas.
“Semoga program ini bisa berdampak baik dan bisa membawa masyarakat Desa Getas lebih maju dari segi UMKM, wisata, dan sektor lainnya,” tutupnya.
Reporter: Ragil Alfiyyah
Editor: Moehammad Alfarizy


