
Amanat.id- Ketua Unit Kegiatan Khusus (UKK) Racana, Bayu Widaswara sangat menyayangkan atas keputusan perobohan kantin Racana kampus 2 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo yang terkesan terburu-buru. Pasalnya, kantin tersebut juga merupakan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dari UKK Racana.
“Tiba-tiba ada surat turun dari BKN (red. Badan Kepegawaian Negara), bukan dari UIN pada hari Kamis; dan hari Jumat sudah harus pindah. Sebenarnya memang sudah ada wacana dari tahun-tahun sebelumnya tentang perobohan tersebut, tetapi baru terealisasi di tahun ini. Dan yang sangat disayangkan, tuh, kenapa birokrasi UIN yang sebagus itu kok enggak ada itikad baiknya untuk mengajak kita membahas agenda ini sebelumnya?” ucap Bayu.
Ketua Bagian (Kabag) Umum UIN Walisongo, Nurrohman menyebutkan alasan gedung kantin Racana dirobohkan karena sudah tidak sesuai dengan kondisi di UIN Walisongo.
“Alasan kantin itu dirobohkan karena sudah tidak sesuai dengan kondisi UIN, di situ sering dijadikan tempat parkir, jadi tidak teratur,” jelas Nurrohman saat diwawancara oleh tim Amanat.id pada Jumat (30/9/2022).
Nurrohman juga mengatakan bahwa lokasi kantin tersebut akan dibuat bangunan lain.
“Alasan yang lebih penting, lokasi tersebut akan dibuat bangunan lain, bisa jadi dibuat taman. Untuk rencana pembangunan adalah tahun depan jika tidak ada perubahan,” tambahnya.
Tanggapan Mahasiswa—Pelanggan Kantin Racana
Mahasiswi jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Ana Nafidzatul Husna merasa kurang setuju terkait dirobohkannya kantin Racana.
“Aku, sih, kurang setuju dengan hal itu, karena kantin yang baru kurang strategis untuk kita yang kuliah di gedung N dan D, serta di Laboratorium PIAUD dan Mikro,” ucap Ana.
Tidak jauh berbeda dengan Ana, Mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fatimatuzzahro juga menyayangkan hal tersebut.
“Sangat disayangkan, karena warga kampus 2 akan lebih kesulitan ketika ingin jajan, karena bagi saya kantin kampus 2 yang paling dekat ya kantin Racana itu,” ujarnya.
Reporter: Rizqi Gojali (Cakruma 2022)
Editor: Fitri Arifah