Pernahkah kalian mendengar istilah, “Guru itu harus bisa segalanya”. Bahkan “Guru itu harus update”. Istilah-istilah itu seakan menjadi hantu bagi guru-guru zaman dahulu. Hal ini karena, dengan usia yang semakin rentan, mereka juga dituntut untuk mengikuti perubahan zaman dalam melaksanakan tugasnya.
Bagi setiap orang yang telah menyandang gelar guru, mau tidak mau harus memenuhi segala tuntutan guru yang ada, baik dari lembaga pemerintah maupun tuntutan sosialnya. Beban guru tidak pandang bulu, tak peduli umur dan seberapa kemampuan orang tersebut, jika ia guru, maka ia harus mampu menjalankan berbagai tuntutan yang dipegangnya.
Jika kita menengok dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, disebutkan jika guru merupakan pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan formal, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
Dalam Undang-undang tersebut juga secara tegas menjelaskan jika guru harus mampu meng upgrade dirinya supaya dapat mencerdaskan peserta didik sesuai amanat yang tertera.
Tuntutan Zaman Adalah Tuntutan Guru
Dewasa ini, teknologi digital sudah menjamur di masyarakat. Setiap anak sudah mampu mengoperasikan ponsel pintar mereka masing-masing, entah itu untuk belajar atau hanya sekedar bermain game.
Berbagai aktivitas anak yang cenderung melibatkan ponsel, terlebih dalam mempelajari sesuatu hal, dapat membuat otak mereka terlatih untuk menerima berbagai pembelajaran yang cenderung berubah-ubah atau terpaku pada teknologi.
Hal semacam itu menjadi tantangan tersendiri bagi guru-guru yang telah menginjak masa lansia. Bukan karena tak mau belajar, mereka justru terhalang pada kemampuannya dalam menyerap suatu pembelajaran untuk bisa diajarkan kembali.
Salah satu contoh kasusnya terjadi di kota Solo. Dilansir dari solopos.com, di SMP Negeri di Solo lebih dari sebagian guru Gagap teknologi (Gaptek), dengan presentase 65% dari 35 orang, sebagian dari mereka belum bisa mengoperasikan teknologi.
Dari kasus tersebut dapat dilihat, bahwasanya masih banyak guru-guru yang belum mengerti betul akan penggunaan teknologi, terlebih pada guru-guru lansia.
Gaptek memang menjadi momok tersendiri bagi kalangan guru lansia. Mau tidak mau, suka tidak suka, setiap guru harus mampu melawan ataupun beradaptasi pesatnya perkembangan teknologi. Sehingga, satu kutipan ini serasa mampu mencerminkan berbagai hal yang harus dipegang oleh guru.
“Guru adalah profesi yang mengajarkan semua profesi lainnya”
Penulis: Niliyal Mahiro
Editor: Nur Rzkn