
Amanat.id- Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah mengadakan aksi May Day bertajuk “Jokowi Sumber Petaka Mari Bangun Gerakan” di depan Gedung Gubernur Jawa Tengah, Rabu (1/5/2024).
Aksi tersebut merupakan seruan solidaritas antara buruh dan mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Adapun tuntutan yang dibawa adalah:
- Mencabut UU Cipta Kerja dan PP turunannya
- Menolak upah murah Jawa Tengah dan mewujudkan upah layak secara nasional
- Memberikan jaminan perlindungan untuk buruh perempuan
- Memberikan perlindungan dan jaminan sosial terhadap buruh pantura yang terdampak banjir rob
- Menghapus sistem magang dan kontrak outsourcing
- Menghentikan berangus serikat dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat
- Menghapus status kemitraan ojol yang tidak jelas dan memberikan jaminan kepastian kerja ojol atau driver
- Memberikan perlindungan dan jaminan sosial pekerja serta anak buah kapal migran
- Men-sahkan RUU PRT
- Menghentikan relokasi industri yang berdampak pada lingkungan
- Mewujudkan stabilitas produk pertanian dan harga bahan pangan secara nasional
- Mewujudkan kesejahteraan guru dan dosen honorer
- Memberikan fasilitas pendidikan yang layak dan merata
- Menghentikan komersialisasi pendidikan dan wujudkan pendidikan berkualitas
- Mewujudkan sistem yang tepat dan adil terhadap penerima beasiswa pemerintah
- Mewujudkan ruang aman di lingkungan pendidikan dari kekerasan dan pelecehan seksual
Koordinator Lapangan (Korlap) UIN Walisongo, Fauzan menyampaikan bahwa massa berkisar 1600 orang.
“Berkisar 1600 orang,” tuturnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id.
Ia menambahkan, semua massa aksi memiliki tujuan yang sama, yaitu menyejahterakan buruh.
“Kami menuntut hal yang sama untuk menyejahterakan para buruh agar derajat dan gaji yang diterima sesuai dengan mestinya,” tuturnya.
Reporter: Nurjanah
Editor: Kumala