
Kala langit memerah
Memori indah sosokmu kian menghampiri
Secercah senyum manis merekah
Sorot tajam netramu menyihir
Tak pernah diri ini merasa
Hati mulai bergejolak tak tentu arah
Rasa hangat memeluk sanubari
Juga sejuk beriringan
Matahari pun berarak ke ufuk
Kepada satu hal aku percaya
Senja hari ini begitu menawan
Bagai rupamu, Tuan
Tuan,
Kemegahan senja hanya untukmu
Serpihan pilu usai berlalu
Kini, engkau satu-satunya di sini
Di suatu Januari, 2025
Dwi Khoiriyatun (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)