Tim pro dan tim kontra sedang beradu argumen dalam Debat Mahasiswa Gebyar Harlah PAI ke-46. |
Amanat – Sebanyak 9 tim dari berbagai kelas Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) mengikuti acara debat mahasiswa. Debat ini merupakan rangkaian acara Gebyar Harlah PAI ke-46 yang berlangsung di Aula Q kampus II UIN Walisongo Semarang, Kamis (17/11).
9 tim ini merupakan perwakilan kelas PAI semester 1 dan 3 ,dimana setiap kelas mewakilkan 1 tim yang terdiri dari 3 orang. Ketua panitia, Adian Akbar Khoirullah, mengatakan untuk aturan perlombaan sendiri dua grup yang tampil akan dibuat grup pro dan grup kontra.
Adian menjelaskan dalam lomba ini ada tiga babak. Babak pertama akan diberikan kepada grup pro dengan ketentuan waktu satu setengah menit dilanjut dengan pemaparan dari grup kontra dengan waktu yang sama.
Babak kedua pemateri pertama akan memberikan sanggahan kepada pemateri kedua dengan ketentuan waktu 2 menit dan begitu sebaliknya. Selanjutnya, pada babak terakhir pemateri pertama dan kedua akan diberikan waktu 2 menit untuk saling beradu argumen.
Lanjut Adian, debat mahasiswa PAI ini bertujuan untuk menggali kemampuan berdebat mahasiswa. Terlebih, panitia juga menyiapkan 10 sub tema diantaranya bagaimana persepsi mahasiswa terkait pemimpin non muslim, sedekah bumi terkait perspektif Islam, kesinambungan hak asasi manusia dengan hukum islam dalam memandang hukum qishas dan beberapa tema lainnya sebagai bahan diskusi para peserta.
Sedangkan untuk penilaian kejuaraan pemenang, kata Adian, dilihat dari berbagai aspek, diantaranya adalah aspek bahasa, kecakapan, dan penguasaan materi.
Muhammad Zainul Alam, peserta debat, saat ditemui mengatakan bahwa debat ini juga menjadi bagian pengembangan pengetahuan mahasiswa. “Mahasiswa itu tidak hanya identik dengan demo saja, tetapi debat seperti ini juga menjadi bagian dari mahasiswa, sekaligus pengaplikasian ilmu yang didapat saat perkuliahan,” tuntas Alam.
Fathmah Alfiyani N.A
Kru magang SKM Amanat
Fathmah Alfiyani N.A
Kru magang SKM Amanat