Amanat.id- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bekerja sama dengan Bidikmisi Community (BMC) mengadakan diskusi publik dengan tema “Dialektika KIP Menjawab Isu dan Propaganda di Lingkungan Mahasiswa” di selasar Auditorium 2 Kampus 3, Selasa (28/02/2023).
Acara ini menghadirkan Ketua Umum BMC Walisongo, Muhammad Da’i Choirul Chan sebagai pemateri.
Muhammad Da’i mengatakan, kelayakan mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) telah di-monitoring berdasarkan kriteria mahasiswa yang berkontribusi kepada universitas.
“Kelayakan mahasiswa penerima KIP-K telah di-monitoring berdasarkan kriteria mahasiswa yang berkontribusi kepada universitas, baik dalam organisasi kampus, daerah, UKM, maupun beberapa volunteer,” jelas Da’i.
Ia menyampaikan, data monitoring tersebut akan dibawa ke pihak kampus.
“Jadi, data ini akan kami serahkan kepada pihak birokrasi jika terdapat mahasiswa KIP-K yang sama sekali tidak berkontribusi,” tuturnya.
Selain itu, bagi mahasiswa yang dapat meraih prestasi untuk kampus akan diberikan reward berupa uang pembinaan.
“Untuk mahasiswa KIP-K yang berprestasi, akan diberikan uang pembinaan,” lanjutnya.
Kendati demikian, Da’i menuturkan bahwa pihak BMC tidak memberikan Automatic Teller Machine (ATM) karena takut disalahgunakan oleh mahasiswa yang tidak aktif lagi.
Muhammad Da’i menuturkan, pihak kampus akan membuka penggantian KIP-K bagi angkatan 2020 apabila angkatan 2019 telah lulus.
“Kami mendapat bocoran dari birokrasi bahwa pendaftaran penggantian penerima KIP-K akan dibuka lagi bagi mahasiswa angkatan 2020 jika mahasiswa bidikmisi 2019 telah lulus,” pungkasnya.
Reporter: Kumala
Editor: Fathur