Sepoi angin dalam gelapnya malam
Bulan enggan menampakkan diri
Malah, ingatan menusuk batin
Timbul begitu saja tanpa iba
Serpihan memori kembali menguak
Sendu kala itu menyertai
Tak tau apa maunya
Terlalu letih menjamunya
Aku benci mengakui
Namun tak kuasa kuingkari
Bersama pilu yang tak diundang
Menjauh, pergi tanpa aba-aba
Andai kau sadar
Pergimu menggoreskan luka yang dalam
Meninggalkan jejak kenangan, tersemat
Berpisah tanpa kata terucap
Mijen, Juni 2024
Dwi Khoiriyatun (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)