Skmamanat.com– Ngatiyem mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Semester II mengaku sedih lantaran tahun ini tidak bisa lebaran dirumah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Aty panggilan akrabnya, merupakan mahasiswa asal Riau. Akibat jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) yang belum rampung, ia harus pasrah menunda pulang sampai jadwal UAS-nya yang tinggal tiga hari itu selesai.
“Bisa saja pulang pas libur cuti lebaran, tapi UAS belum selesai masa harus balik lagi, cuma UAS tiga hari terus pulang lagi ke Riau, pasti butuh banyak biaya,” ungkapnya kesal.
Ia mengaku tidak mau membebani orang tuanya jika harus dua kali bolak balik Riau-Semarang dan menghabiskan banyak biaya.
“Jadi dengan berat hati saya harus lebaran di tempat saudara di Kendal, baru setelah UAS selesai saya bisa pulang,” katanya ketika dihubungi skmamanat.com.
Gadis asal Riau ini juga bercerita, sudah tak pulang ke kampung halaman kurang lebih satu tahun setelah liburan semester kemarin memutuskan untuk tidak pulang.
“Sudah rindu sekali dengan keluarga, saya menangis terus pas mau lebaran kemarin, keluarga dan sahabat memberi motivasi dan menguatkan saya,” ungkapnya.
Biaya pulang Semarang Riau tidaklah murah. Apalagi ketika libur lebaran, harga tiket pesawat lebih mahal dari biasanya, angkanya bisa mencapai 1 juta lebih.
“Kalau naik bis agak lebih murah, tapi lama di perjalanan, capek dijalan nanti,” katanya.
Aty sadar betul, UAS merupakan tanggungjawabnya sebagai mahasiswa, dan tidak mudik ketika lebaran merupakan resiko yang harus di jalaninya.
“Meski sedih namun saya mencoba sabar dan ikhlas. Kalem, tenang, kuasai,” katanya.
Reporter: Rima Dian Pramesti