• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Jumat, 27 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Menakar Hilangnya Privasi Diri di Media Sosial

Terlalu aktif mengumbar atau mengekspos diri di media sosial dapat mengancam privasi diri

Vina Ulkonita by Vina Ulkonita
2 tahun ago
in Artikel
0
Sumber foto: yukepo.com

Pernah melihat status WhatsApp begitu banyaknya hingga seperti bintang?

Dari pengguna media sosial WhatsApp kiranya pernah mendapati fenomena teman yang hobi membuat status seperti itu. Padahal disadari atau tidak kebiasaan tersebut rentan dapat mengakibatkan hilangnya privasi diri.

Di lain sisi mungkin sebagian dari kita, pernah berpikir dan bertanya-tanya, alasan atau motif seseorang membuat status dengan jumlah yang begitu banyak setiap hari itu tujuannya apa. Di mana aktivitas seperti itu seolah sudah jadi gaya hidup bagi mereka. Hingga cemas ketika satu hari tidak mengunggah status.

Memang ketika ditelisik, mereka mempunyai ragam motif masing-masing. Antara lain, sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan diri, mencari pengakuan “Upload status, maka aku ada”, dan motif lainnya.

Kiranya alasan-alasan tersebut dibenarkan oleh Psikolog asal New York, Abraham Maslow. Ia menganggap bahwa mendapatkan perhatian adalah sebuah kebutuhan dan hal yang wajar pada setiap manusia.

Baca juga

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Di mana dalam sebuah teori kebutuhan Maslow, manusia pada dasarnya ingin mendapatkan penghargaan, pengakuan dari orang lain, membutuhkan cinta dan lainnya.

Hingga akhirnya manusia tersebut, berupaya dengan menggunakan berbagai cara supaya hal itu dapat terpenuhi. Kemudian pada akhirnya kebiasaan hobi membuat status dalam bentuk teks, foto, video dan lainnya, dianggap sebagai hal yang lumrah.

Namun meski begitu, dalam titik yang menurut penulis kurang lumrah adalah ketika seseorang tidak mampu membatasi privasinya sendiri. Asal upload, tanpa memikirkan dampak dan risiko dari status yang dibuat.

Seperti sesuatu kondisi bahagia, penderitaan, keluhan, marah dan lainnya diunggah. Misal dalam unggahan status marah, sang pembuat dengan upload sebuah permasalahan di status berharap masalahnya akan terselesaikan dengan metode pelampiasan. Tapi yang terjadi adalah timbul masalah baru.

Hilangnya Privasi Diri 

Selain itu rentan hilangnya privasi diri dalam diri seseorang ketika terlalu aktif mengumbar atau mengekspos diri di media sosial. Ditambah dengan jumlah pengguna media sosial yang cukup banyak.

Data dari We are Social tahun 2020, mengungkap bahwa pengguna media sosial aktif di Indonesia berjumlah 160 juta pengguna. Pengguna mengakses mulai dari yang teratas seperti YouTube, WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, dan Line.

Indonesia masuk dalam urutan ke-8 dari 10 negara paling lama mengakses internet di dunia dengan rata-rata 7 jam 59 menit.

Dari data tersebut, jika mayoritas pengguna media sosial cenderung hobi dalam membuat status di media sosial, tanpa berpikir manfaat, privasi dan lainnya. Maka dapat dibayangkan, apakah masih ada ruang privasi dalam ruang publik media sosial?

Kiranya memang dalam bermedia sosial perlu diiringi dengan sikap bijak dalam penggunaannya. Bukan asal buat stori untuk mendapatkan pengakuan. Tapi lebih pada bijak demi menjaga privasi diri tetap terjaga.

Sebab kita sendiri yang nantinya menentukan dalam memilih menjaga privasi, atau menghilangkan privasi diri di media sosial. Jadilah pengguna media sosial yang bijak.

Penulis: Vina Ulkonita

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: bahaya media sosialmedia sosialprivasi diriprivasi media sosial
Previous Post

Agama Lokal, Rentan Terdiskriminasi

Next Post

Diskusi Publik HMJ IAT-FKMTHI, Luthfi Rahman Singgung Konsolidasi Atas Nama Agama

Vina Ulkonita

Vina Ulkonita

Be Brave! Be Your Self!

Related Posts

cancel culture di media sosial
Artikel

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

by Redaksi SKM Amanat
6 Desember 2022
0

...

Read more
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
FISIP UIN Walisongo

Keluarga Mahasiswa Korban Penipuan Berharap Dapat Bantuan Dari Kampus

5 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend