• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, 6 Maret 2021
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Mengapa Kita Harus Percaya dengan Mulut Politisi?

Kampanye politik, dibolehkan dan sudah diatur oleh pemerintah. Namun, entah mengapa, kampanye hari ini hanya terasa seperti peperangan slogan.

Shafril Hidayat by Shafril Hidayat
3 bulan ago
in Opini
0
Sumber ilustrasi: potretsultra.com

Menjelang perhelatan Pilkada, ratusan Calon Bupati atau Walikota dari berbagai daerah sudah mulai melakukan kampanye. Mereka ini memiliki berbagai strategi untuk menarik perhatian suara pemilih.

Karena tidak bisa melakukan blusukan untuk berinteraksi dengan warga di daerah pemilihannya, pemasangan spanduk dan baliho di sepanjang jalan atau di tempat-tempat strategis menjadi salah satu cara yang dianggap ampuh untuk menarik perhatian masyarakat.

Banyak slogan, visi, dan janji politik yang memenuhi sepanjang jalan. Di kota-kota, di desa-desa, di semua tempat yang dihuni manusia Indonesia.

Bayangkan saja, ketika saya hendak datang ke kampus dari Kendal sampai Semarang, di sepanjang perjalanan terpampang spanduk dan baliho-baliho kampanye mulai dari yang kecil sampe yang paling besar. Para calon Bupati dan Walikota sangat bersemangat “menjual dirinya” dengan melihatkan foto-foto terbaiknya sampe mengunakan slogan manis dan janji-janji yang tak logis.

Seperti salah satu caleg yang mempunyai slogan “Kalau dulu memang zamanya Suharto, tapi sekarang masanya Suharti”. Caleg ini seolah-olah menyamakan dirinya dengan Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.

Baca juga

Masyarakat, Corona dan Plato

Skincare dan Upaya Menemukan Kebenaran

Kampus dalam Belenggu Rekor

Dia mengunakan nama Soeharto untuk menjual dirinya kepada masyarakat, tidak bisa dipungkiri lagi Soeharto memang salah satu Presiden yang mempunyai banyak prestasi saat memimpin. Jasanya atas pembangunan negara kita sangat pesat sehingga beliau dijuluki bapak pembangunan, tapi kita harus ingat banyak juga kesalahan atau kejelekan yang dilakukan presiden kedua kita itu seperti Diktator, kasus penculikan dan korupsi.

Ada lagi caleg yang mempunyai slogan ”Papanya Cyintia Lamusu Nih!!!” begitu kira-kira. Dia dengan pede-nya mengunakan slogan tersebut sambil menambah foto anaknya yang seksi dengan baju yang terbuka di samping fotonya. Dia mengira masyarakat akan memilihnya karena anaknya yang cantik dan seksi. konyol!. Lalu, tak ketinggalan caleg yang lain memasang foto dirinya terbalik 180 derajat. Seolah sang caleg ingin menyampaikan pesan bahwa, jika ia terpilih siap jungkir balik untuk kepentingan rakyat.

Dalam demokrasi hal tersebut tentu tidak salah. Kampanye politik, dibolehkan dan sudah diatur oleh pemerintah. Namun, entah mengapa, kampanye hari ini hanya terasa seperti peperangan slogan.

Fonema lain yang masih marak adalah umbaran janji politik yang tidak logis, lebih dari itu, janji yang diberikan bukan untuk dipenuhi. Namun, hanya sebatas cara mendulang suara dan mampu melewati ambang batas minimal yang sudah ditetapkan (presidentialtreshold).

Saya jadi teringat apa yang diungkapkan politisi Uni Soviet, Nikita Khushchev (1894-1971)1894-1971). Katanya, “Politisi itu semua sama, mereka menjanjikan membangun jembatan meskipun tidak ada sungai di sana”.
Dan ungkapan Jendral Prancis, Charles de gaulle (1890-1970), “Politisi tidak percaya pada ucapan mereka sendiri, karena itulah mereka terkejut saat rakyat mempercayainya”.

Pada intinya itulah politisi, itulah caleg. Ada agenda janji yang harus dibuat untuk rakyat. Dan rakyat, mau atau pun tidak dipaksa untuk mendengarkan hal itu.

Penulis: M. Shafril

 

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: janji politikusperang balihopilkadapolitikpolitikusskm amanat
Previous Post

Diskusi Publik HMJ IAT-FKMTHI, Luthfi Rahman Singgung Konsolidasi Atas Nama Agama

Next Post

Tips Menghindari Kebiasaan Tsundoku Buku

Shafril Hidayat

Shafril Hidayat

Related Posts

Sumber foto: financialbisnis.com
Opini

Masyarakat, Corona dan Plato

by Mohammad Hasib
24 Januari 2021
0

...

Read more
Sumber foto: bincangmuslimah.com

Skincare dan Upaya Menemukan Kebenaran

2 Desember 2020
Sumber ilustrasi: walisongo.ac.id

Kampus dalam Belenggu Rekor

25 November 2020
Sumber ilustrasi: jawapos.com

Menciptakan Tulisan yang Hidup dari Sebuah Karangan Fiksi

23 November 2020
Sumber ilusrasi: freepik.com

Flash Sale dan Setan Konsumerisme

19 November 2020

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini

Terbaru! Inilah 39 Daftar Prodi dan Status Akreditasi UIN Walisongo 2021

12 Februari 2021

7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

6 Maret 2018
Suasana Mahad Walisongo yang berada di kampus 2 UIN Walisongo  Semaran (Doc. Amanat)

Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

12 Juli 2018
Gedung UIN Walisongo (Sumber: www.walisongo.ac.id)

Ini Daftar Prodi dan Daya Tampung Jalur SPAN-PTKIN 2019 UIN Walisongo

27 Januari 2019
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2020 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2020 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend