• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Rabu, 18 Mei 2022
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Leonardo Da Vinci dan Pesan Optimismenya Pada Generasi Galau

Leonardo berkata, “aku percaya manusia akan dapat terbang, aku sandarkan asumsi ini pada fakta bahwa tuhan memberi kita fikiran yang mampu mengimajinasikannya.

Muhamad syamsul ma arif by Muhamad syamsul ma arif
2 tahun ago
in Esai
0
Sumber foto: Kompas.com

Dalam beberapa tahun terakhir, industri musik bengenre pop maupun dangdut terus bernada sendu. Hal itu terlihat misalnya dari, lagu yang dibawakan Didi Kempot dengan sobat ambyarnya yang akahir-akhir ini dinyanyikan dimana-damana, atau Deny Caknan dengan lagu Kartoyono dan Medot janji.

Tak main-main, dalam unggahan lagu Kartonyono oleh Deny Caknan di Youtube saja hingga saat ini telah ditontong lebih dari 124 juta penonton.

Kepopuleran lagu bernada sendu tak hanya terjadi di dunia maya atau media sosial. Dalam setiap konser yang dilakoni oleh Didi Kempot, sering dijumpai kawula muda yang terbawa suasana lalu menitikkan air mata di keramaian. Bahkan para fans Didi Kempot menjulukinya The Godfather of Broken Heart alias bapak patah hati nasional, pemberian julukan itu tak lepas dari konsistensi didi kempot yang selalu menciptakan lagu-lagu yang bertemakan patah hati.

Entah mengapa, akhir-akhir ini kebanggaan sebagai pemuda seolah didapatkan saat mengalah, pasrah, dan terluka. Penulis ingin membawa sejenak pembaca pada khazanah filsafat abad pertengahana untuk melihat fenomena ini.

Leonardo dan Generasi Galau

Siapa yang tak kenal Lonardo da Vinci? Pelukis jenius, yang karyanya lukisan Monalisa-nya dari abad pertengah, hingga sekarang masih dikagumi jutaan pasang mata.

Baca juga

Ketika Sang ‘Pembunuh Tuhan’ Dibunuh Oleh Cinta

Menunggu Sumpah Generasi Ngopi

Kematian

Namun, Leonardo tak sebatas pelukis. Dalam semua bidang ilmu pengetahuan pria kelahiran 1452 M, hampir menguasai semuanya. Bahkan, filosof terkenal asal Jerman FW Nietzche (1900) menyebut Lenardo sebagai orang yang bangun terlalu dini, di tengah kegelapan zaman saat semua orang masih tertidur.

Salah satu pemikiran yang membuat tokoh ini selalu kontekstual yakni pemikiranya soal optimisme hidup yang diwarisakan dari generasi ke genarasi. Leonardo berkata, “aku percaya manusia akan dapat terbang, aku sandarkan asumsi ini pada fakta bahwa tuhan memberi kita fikiran yang mampu mengimajinasikannya. Segala yang bisa diimimpikan akan dapat diwujudkan suatu waktu. Siapapun yang mengatakan sebaliknya, itu hal yang bodoh.”

Ungkapan yang dari mulut Leonardo, tak bisa dianggap biasa. Jika melihat zaman di mana dia hidup, kebebasan berfikir waktu itu begitu dikekang oleh gereja. Galileo Galilei yang hidup hampir sezaman dengan Leonardo bahkan harus rela dibakar lantaran pendapatnya yang berbeda dengan gereja.

Sikap optimis sangat lah penting dimiliki setiap manusia, apabila seseorang tidak memiliki sikap tersebut maka hidupnya akan selalu stagnan, tanpa ada perubahan apapun di dalam hidupnya. Apabila kita melihat, sikap optimisme seakan mulai hilang dikalangan masyarakat, khususnya generasai mudanya.

Ketika seseorang memproleh kegagalan mereka menganggap seolah dunia sudah berakhir, tidak ada cara lain selain meratapinya, apalagi belakangan hari ini jagat indonesia dihebohkan oleh lagu-lagu patah hati, salah satunya yang dinyayikan oleh didi kempot, lagu yang apik yang berisikan kisah seorang yang patah hati seolah mewakili prasaan mereka, hingga para pendengarnya menangis tersedu-sedu karna sebuah lagu.

Jika kita lihat menjamurnya para penikmat lagu lagu patah hati, tak lepas dari dari ungkapan isi hati mereka yang kehilangan optimisme dalam kisah cinta mereka, bagaimana mungkin orang yang memiliki optimisme yang tinggi akan begitu mudah meresapi kegagalanya percintaanya dengan hanya mengekspresikanya dengan menangis ketika mendengarkan lagu-lagu ambyar.

Penulis: Samsul Maarif

  • 2SHARE
  • 0
  • 2
  • 0
  • 0
Tags: esai optimismegenerasi galauleonardo davincipesan optimissobat ambyar
Previous Post

Pembatalan Diskon UKT, Kemenag dan Forum Pimpinan PTKIN Berpihak Kepada Siapa?

Next Post

Dampak Corona, Mahasiswa Lingkup PTKIN Bisa Ajukan Keringanan UKT

Muhamad syamsul ma arif

Muhamad syamsul ma arif

Related Posts

Sumber ilustrasi: kalaliterasi.com
Esai

Ketika Sang ‘Pembunuh Tuhan’ Dibunuh Oleh Cinta

by Agus Salim I
1 Mei 2021
0

...

Read more
Sumber : majalah.ottencoffee.co.id

Menunggu Sumpah Generasi Ngopi

26 Januari 2021
sumber ilustrasi: intisari.grid.id

Kematian

24 Januari 2021
Sumber foto: Kompas.com

Meneropong Dongeng: Dari Zaman “Old”hingga “Now”

22 Desember 2020
Sumber ilustrasi: hipwee.com

Mengapa Orang Begitu Bodoh setelah Mengenal Cinta?

21 November 2020

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini

Terbaru! Inilah 40 Daftar Prodi dan Status Akreditasi UIN Walisongo 2022

12 Februari 2021

7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

6 Maret 2018
Suasana Mahad Walisongo yang berada di kampus 2 UIN Walisongo  Semaran (Doc. Amanat)

Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

12 Juli 2018

Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

6 Maret 2018
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2020 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2020 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend