
Semesta, maaf tidak bermaksud kufur
Rasa itu hadir, kembali, untuk ke sekian kalinya
Rasanya sesak, melihat mereka yang diperjuangkan sedemikian kerasnya
Diperjuangkan setengah mati, meski dalam sulit sekalipun
Semesta, terlalu serakah kah hati ini menuntut hal yang sama?
Terlalu tak tahu dirikah aku ini?
Semesta,
Aku dididik untuk selalu merayakan pencapaian orang di luaran sana
Tetapi, rasanya tak ada seorangpun yang turut berbangga atas semua ini
Tak ada tangan yang menjabat
Tak ada kata selamat yang terucap
Tak ada raut bungah dari sesiapa
Semesta, di malam ini aku kembali memeluk diri sendiri
Metidak apa-apa kan diri lewat tangis yang tertahan
Semesta, sekali lagi,
Bantu aku melewati rasa di malam sunyi yang penuh sesak ini
Bantu aku lewat keajaiban yang telah kau torehkan
Bantu aku,
Kota ATLAS, 25 Februari 2025
Saskia Rida Natasya (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)