Haidar Bagir menyampaikan isi bukunya, Islam Tuhan Islam Manusia di Gedung A kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Jum’at (14/04). |
Skmamanat.com – Dalam diskusi buku yang terselenggara atas kerjasama Rahim bangsa dengan penerbit Mizan, Haidar Bagir mengungkapkan dua arti judul bukunya “Islam Tuhan, Islam Manusia,” Jum’at (14/04).
Pertama, Islam yang manusia pahami, adalah tafsir atas ajaran Allah yang telah diturunkan ke bumi. Oleh sebab itu, Haidar menegaskan manusia tidak boleh merasa pendapatnya paling benar lalu, menyalahkan pendapat yang lain.
“Ajaran tuhan itu seperti cermin yang jatuh dari langit kemudian pecah berserakan. Setiap manusia mengambil pecahan-pecahan kecil itu,” kutip Haidar dari Rumy.
Untuk mengetahui Islam yang dikehendaki tuhan, tambahnya, manusia harus bersabar dan telaten mengumpulkan serpihan-serpihan tersebut.
Kedua, Allah menghendaki kesejahteraan untuk umat manusia. Karena, alam semesta ini diciptakan tuhan dengan kecintaan. Tujuan muslim adalah menciptakan kehidupan yang sejahterah untuk manusia, siapapun manusia itu.
“Lah kok sekarang ada orang-orang yang siap bunuh manusia, menyusahkan manusia, dan perang dengan alasan membela Islamnya tuhan?” tanyarnya.
Hadir sebagai pembedah buku, Muhyar Fanani Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Walisongo.
Acara yang bertempat di Gedung A kampus III itu dipadati oleh ratusan peserta. Sehingga, banyak yang tidak mendapatkan tempat duduk.
Haidar membagi bukunya menjadi empat bagian pembahasan. Pertama, menguraikan permasalahan umat manusia dan umat Islam. Radikalisme salah satunya.
Kedua, membicarakan tentang khazanah Islam, akal dan rasa sebagai sumber pemikiran. Ketiga, dialog intra Islam. Terakhir, membahas dialog antara Islam, budaya, dan peradaban.
Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Editor : M. Syafiun Najib