
Amanat.id– Kelompok studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menyelenggarakan acara Debat Kandidat Calon Rektor periode 2026-2030 di Auditorium II Kampus 3, Selasa (2/12/2025).
Ketua Panitia, Farid Muhammad Nur menjelaskan acara tersebut digelar untuk menguji kualitas para calon Rektor UIN Waslisongo periode mendatang.
“Ada beberapa urutan tahapan yang harus di uji ada etikabilitas, intelektualitas dan kapabilitas. Kebanyakan di sistem demokrasi hanya menunjukan sistem kapabilitas saja tetapi etika dan intelektual tidak diketahui,” jelas farid.
Farid mengatakan adanya uji kualitas agar para mahasiswa dapat menilai kemampuan yang dimiliki setiap calon rektor.
“Misal tahun ini, apakah para mahasiswa mengetahui etika para calon pemimpinya seperti apa? apakah berlaku jujur? berintegritas dan lain sebagainya atau secara intelektual seperti apa dan akademiknya bagaimana kita kan tidak tahu,” paparnya.
Menurutnya komponen paling utama adalah etikabilitas seorang calon Rektor UIN Walisongo.
“Terutama etika karena banyak kasus-kasus oleh pimpinan-pimpinan atau pihak birokrasi secara etik menyalahi aturan. Salah satunya ada yang kena kasus plagiasi, suap korupsi dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ia menuturkan hanya 10 dari 16 calon rektor hadir dan terkonfirmasi setuju untuk mengikuti debat kandidat.
“Kami sudah pastikan semua undangannya telah terkirim. Ada beberapa yang memang izin di awal dan ada beberapa yang tiba-tiba membatalkan ketika akan dilaksankannya acara. Berkaitan pembatalan-pembatalan secara tiba-tiba karena ada beberapa agenda,” tutur farid.
Farid mengaku pihaknya cukup kesulitan untuk menghubungi beberapa calon Rektor UIN Walisongo.
“Kami telah menyiapkan acara ini selama 2 minggu dan juga kendala-kendala yang di hadapi kebanyakan sulit ditemuinya bakal calon rektor terutama jarang membalas chat, ada bebrapa yang tidak balas chat dan ada juga yang langsung kami temui,” imbuhnya.
Ia berharap terpilihnya salah satu dari calon Rektor membawa dampak besar terhadap UIN Walisongo.
“Bisa membawa ruh ilmu pengetahun dengan menjaga moral memberikan ilmu pengetahuan dan sebagainya, bukan hanya sekedar jawaban formalitas demi kepentingan pribadi,” tutupnya.
Reporter: Muhammad Wildan Sururi
Editor: Moehammad Alfarizy



