Amanat.id- Mengangkat tema “Beragama di Era Milenial?” Fakultas Ushuludin Program Khusus (FUPK) gelar seminar nasional. Acara yang bertempat di Auditorium I Kampus 1 UIN Walisongo Semarang tersebut menghadirkan Ulil Abshar Abdalla, Kamis (21/11/2019).
Gus Ulil memaparkan mengenai fenomena keberagamaan di era Milenial ini. Pertama, zaman sekarang kecenderungan beragama banyak yang Saklek, menganggap hanya golongannya saja yang benar dengan menyalahkan golongan yang lain.
Untuk menyikapi hal itu Gus Ulil mengutip perkataan Imam Syafi’i, bahwa setiap orang boleh menganggap pendapat sendiri benar. Tapi kodrat manusia bukankah bisa saja berbuat kesalahan?Kemudian, menganggap pendapat orang lain salah adalah tidak benar, padahal mungkin saja diantara mereka terdapat kebenaran.
“Dia hanya mendengar opini yang sejalan dengan pikirannya,” tegasnya.
Gus Ulil juga menambahkan bahwa sekarang ini banyak orang yang berhenti pada jargon yang Islam moderat, toleran, atau “Rahmatanlilalamin” saja. Tetapi, pada kenyataannya tidak moderat atau toleran.
“Menjadi ummatan wasathon atau umat yang moderat itu tidak mudah, susah sekali. Kita harus siap melihat ada kesalahan pada diri sendiri, dan ada kebenaran pada orang lain,” jelasnya.
Fenomena yang kedua adalah banyaknya orang beragama hanya sebatas pengetahuan. Menurutnya beragama seperti itu tidak ideal. Melihat agama semata-mata berdasar pada cara berpikir sederhana dan dangkal.
Kecenderungan orang dalam beragama sekarang memutuskan opini dari pemahamannya yang sederhana mengenai Alquran dan Hadis. Mereka ingin kembali ke sumber agama yang otoritatif (Alquran dan Hadis) padahal di lain sisi lain, Islam mengenal tradisi pemahaman yang panjang. Perlu adanya penafsiran dan pemahaman yang mendalam untuk memahami sumber ajaran Islam.
Gus Ulil mengatakan, sekarang ini orang-orang ingin terjawab langsung apa yang menjadi pertanyaannya. Jadi, mereka yang bersuara itulah yang didengarkan.
“Jadi, kita harus mengenali dengan baik orang-orang yang layak didengar, mereka itu producing voice atau producing noisy?”, tutupnya.
Reporter: Endang Paniati
Editor: Liviana