
Amanat.id- Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menggelar workshop dengan tema “Akselerasi Jurnal Vision Menuju Jurnal Terindeks Scopus” di Dekanat lantai 3 FITK Kampus 2 UIN Walisongo Semarang.
Acara tersebut mendatangkan pembicara dari Shiraz University of Medical Sciences Iran, Reza Kafipour, Jumat (30/11/2018).
Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti dosen-dosen PBI, guru-guru SLTA, para reviewer jurnal, mahasiswa S2, dan mahasiswa S3.
Ketika diwawancari Amanat.id, ketua jurusan PBI, Ikrom menjelaskan tujuan diadakannya workshop tersebut merupakan langkah jurnal vision UIN Walisongo untuk bisa terindeks di Scopus, yaitu indeksasi jurnal internasional yang direkomendasikan dan tereputasi.
“Sebenarnya ini merupakan langkah akselerasi, karena kita terindeks nasional saja belum, kemarin gagal, nah PBI dengan visinya ini, kita ingin jurnal vision bisa terindeks Scopus,” jelas Ikrom.
Ia juga mengatakan, dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) sampai sekarang untuk jurnal terindeks Scopus itu tidak mudah.
“Memang tidak gampang, jika artikel dosen bisa terbit di jurnal internasional dan terindeks Scopus, itu bisa jadi professor,” katanya.
Lebih lanjut Ikrom mejelaskan, kebetulan Reza Kafipour adalah orang Iran yang punya ID Scopus, punya jurnal banyak, dan seorang reviewer dari jurnal yang sudah terindeks scopus dengan kualitas super, yaitu Jurnal Pertanika yang ada di Malaysia.
“Beliau ini yang ngundang saya saat ada acara International Conference kemudian bertemu dan bekenalan sampai sekarang, nyambung peseduluran dan masih berkomunikasi. Lalu saya kontak untuk jadi reviewer di sini juga, tapi saat itu kita tidak ada anggaran, tapi dia bersedia mengisi acara ini,” ungkapnya.
Menurut Ikrom, jika pembicara didatangkan dengan biaya murni tanpa hubungan persaudaraan itu tidak cukup, karena hanya punya dana kecil.
“Directly fly from Iran to Indonesia demi UIN Walisongo dengan subsidi sendiri, kita hanya bisa membantu sebisa kita saja,” tambahnya.
Salah satu peserta acara, Fakhrur yang merupakan guru di SMK N 4 Kendal tersebut mengatakan acara ini sangat positif.
“Harapannya ke depan tidak hanya cukup di sini, namun bisa ditindaklanjuti di tingkat SLTA agar guru-guru di SLTA dan murid-murid lebih berkembang juga,” ungkapnya.
Reporter: Rima Dian Pramesti