
Amanat.id– Ribuan manusia mulai memadati Gedung Prof. TGK. Ismail Yakub Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, terpancar kegembiraan dari raut wajah para wisudawan dengan suasana meriah yang turut menyelimut ruangan tersebut, Sabtu (24/5/2025).
Hal serupa dialami Iklima Nur Respati yang baru saja mendapatkan gelar wisudawan terbaik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93 dan lulus melalui Artikel Jurnal Science and Technology Index (SINTA) 2.
Sejak semester enam, Iklima mulai menekuni magang kerja mandiri di Perusahaan Terbuka (PT) Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Ahmad Yani.
“Sejak semester enam, saya magang kerja mandiri di Pertamina bagian Corporate Social Responsibility yang membahas tentang pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) di Mangunharjo,” ucapnya, Sabtu (24/5).
Ia menjelaskan PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani membutuhkan publikasi jurnal untuk mendukung penyusunan laporan kinerja dalam Pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
“Setiap tahun perusahaan harus melaporkan kinerja perusahaan dalam KLHK, kalau kinerjanya rendah perusahaan harus tutup karena tidak memenuhi syarat,” jelasnya.
Iklima mengatakan bahwa penyusunan laporan kinerja membutuhkan banyak dokumen.
“Penyusunan laporan kinerja butuh banyak dokumen salah satunya adalah publikasi jurnal,” katanya.
Sebelum menerbitkan artikel ilmiah, ia menuturkan dirinya harus terlebih dahulu melakukan prosiding paper ilmiah di Solo.
“Sebelum menerbitkan jurnal, saya mengikuti prosiding di Solo dan bertemu perusahaan-perusahaan lain setelah itu diarahkan untuk menerbitkan Jurnal SINTA 2 di Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (UNDIP),” tuturnya
Selama proses penerbitan artikel ilmiah, Iklima mengaku mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan akademik yang berbeda.
“Saya fokusnya itu pengembangan masyarakat Islam, pada awalnya jurnal tidak sesuai dengan jurusan teknik lingkungan UNDIP,” akunya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) itu juga mengaku terbantu dengan data dari Pertamina.
“Untungnya Pertamina punya dokumen lengkap dan punya data pengukuran dampak lingkungan sehingga memudahkan dalam revisi jurnal,” ujarnya
Iklima memaparkan Mangunharjo merupakan daerah yang sesuai sebagai objek penelitian.
“Drainase yang buruk dimana arah air hujan dari Mijen turun dan mengendap di daerah pesisir pantai daerah Mangunharjo dan diperparah dengan rob yang setiap hari menyebabkan banyak sawah yang terendam banjir,” ucapnya.
Selain fokus pada pembangunan irigasi, sambungnya, Pertamina juga membuat koperasi sebagai fasilitas bagi nelayan.
“Bandeng diolah menjadi bakso bandeng, abon bandeng, otak-otak bandeng, dan lain sebagainya. Selain itu mereka juga diajak untuk study banding, jadi koperasi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya dukungan dan motivasi dari keluarga sangat penting dalam meraih kesuksesan.
“Dukungan dan motivasi tentu ada dari ibu yang telah mengorbankan segalanya untuk membiayai kuliah,” ujarnya.
Iklima berpesan kepada mahasiswa UIN Walisongo untuk memanfaatkan peluang yang ada.
“Maksimalkan untuk semua hal termasuk saat liburan semester bisa dimanfaatkan entah magang, volunteer, ataupun lomba,” tutupnya.
Reporter: Ragil Alfiyyah
Editor: Moehammad Alfarizy