Amanat.id– Muhammad Ikbal, mahasiswa asal Pekanbaru sandang status wisudawan terbaik Fakultas Syari’ah Dan Hukum (FSH) Program Studi (Prodi) Ilmu Falak dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93.
Ikbal sapaan akrabnya, tercatat sebagai penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementrian Agama (Kemenag) itu mengaku tidak menyangka tahun ini menyandang gelar wisudawan terbaik se-fakultas, Selasa (27/8/2019).
Melihat latar belakang dari keluarganya yang biasa membuatnya termotivasi untuk belajar lebih giat dan tidak mau menyusahkan orang tua.
“Saya anak ke sebelas dari dua belas bersaudara, orang tua sudah tidak sanggup kerja. Makanya, meski sudah mendapat beasiswa saya juga bergelut didunia bisnis,” lanjutnya saat diwawancarai oleh Amanat.id.
Pada awal duduk di bangku perkuliahan, Ikbal membuka jasa kursus bahasa, kemudian dia jualan es duren.
“Punya kursus bahasa sendiri, dari semester tiga akhir. Dan dari itu allhamdulillah bisa beli motor, kalau bisnis es durennya join sama teman,” katanya.
Sebelumnya, lanjut Ikbal, ia juga pernah terjun di bisnis ternak lele dan kripik namun gagal.
Mahasiswa yang aktif di Comunity of Santri Scholar of Ministry of Religious Affairs (CSSMORA), dan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM ) Clicks itu mulanya terinspirasi saat melihat penjual es duren saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang rasanya enak.
Pantang berpuas diri
Meskipun sudah lulus dan mempunyai usaha yang terbilang sukses tak lantas membuat Ikbal berpuas diri dan ingin lanjut S-2.
“Orang tua minta lanjut S-2 di Malaysia dengan jurusan Astronomi, sedang keinginan saya mau ambil Beasiswa LPDP (Layanan Beasiswa dan Pendanaan Riset Indonesia),” jelasnya.
Ikbal berpesan kepada Mahasiswa yang masih menempuh perkuliahan, untuk jangan pernah berfikir kuliah sambil kerja itu menganggu, tetapi jadikan itu sebagai pegangan agar tidak menyusahkan dan memicu semangat untuk lebih giat belajar.
“Sebelum mendapatkan kerja yang sesuai dengan jurusan setidaknya kita tidak bingung mau apa. Dengan berbisnis kita bisa dapat berpenghasilan dan kirim keluarga,“ pungkasnya.
Reporter: Fatimah Azzahrok
Editor: Liviana