• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Rabu, 21 Mei 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Gulai Legenda di Pojok Kota Lama

Konsisten 50 tahun pertahankan cita rasa, warung Gule Bustaman Pak No tetap eksis memiliki tempat tersendiri di hati para pelanggannya

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
5 bulan ago
in Features, Melipir
0

Baca juga

PekaKota Forum ke 76 Sebagai Ruang Refleksi Menjaga Tradisi, Merawat Lingkungan

Konservasi Budaya Lawas melalui Pasar Tradisional

Perjalanan Waktu Menyelami Sejarah

Kota Lama, Gule Bustaman Pak No, Warung Gule, Warung gule semarang, Kuliner Semarang, Kota lama Semarang,
Pak Nur tengah menyajikan sepiring gule di warung Gule Bustaman Pak No, Kota Lama Semarang, Minggu (29/9/2024). (Amanat/Dwi).

Amanat.id- Dari eksentriknya bangunan-bangunan di Kota Lama Semarang, di pojokkan jalan, tepat di tepian sungai berdiri sebuah warung kecil dengan tembok hijau dan pintu birunya yang sudah terlihat usang. Meski hampir tak terlihat seperti warung makan dari kejauhan, rasa penasaran menarik langkah kami untuk menghampiri bangunan tersebut, Minggu (29/9/2024).

Begitu sampai di ambang pintu, seorang pria paruh baya menyambut kehadiran kami dengan suara hangatnya. Mata kami, mendapati gerakan tangan lincah tengah meracik sepiring nasi dengan taburan daging yang kemudian diguyur kuah kuning menghasilkan aroma rempah-rempah gule dan khas kambing yang berpadu mengundang nafsu makan kami.

Ornamen warung gule ini begitu sederhana. Hanya terdapat dua buah meja besar dan beberapa kursi plastik, gosong di dinding mengisyaratkan bahwa tempat ini telah dimakan usia.

Di samping pintu masuk, terdapat gerobak kayu tua, tempat pria tua tadi memasak. Diletakkan di atasnya potongan daging kambing dan bakul nasi yang beralaskan daun pisang. Terdapat juga kuali berisi kuah gulai yang dinanak di atas arang-arang untuk menjaga kuah tetap hangat. Melihatnya mengingat kami pada nuansa hangat rumah di kampung halaman.

Pria tua itu adalah Pak Nur, pemilik sekaligus yang mengelola warung tersebut. Namanya warung “Gule Bustaman Pak No”, bertempat di Jl. Kepodang, Purwodinatan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Hampir menginjak setengah abad, secara turun-temurun, kini “Gule Bustaman Pak No” sudah dikelola oleh generasi ke-3.

Pak Nur menjelaskan, bahwa nama warungnya tidak muncul begitu saja. Kata “Bustaman” diambil dari nama sebuah kampung daerah Purnowinatan, Semarang Tengah, Kota Semarang, yang mana kampung tersebut sejak lama dikenal sebagai tempat pemotongan kambing. Sedangkan “Pak No” adalah pengelola generasi ke-2 yang juga merupakan ayah dari Pak Nur.

Tidak serta merta berdiri di tempat yang sama selama 50 tahun lamanya, warung Gule Bustaman Pak No juga sempat melalui lika-liku penggusuran. 15 tahun yang lalu, Lokasi warung tak jauh dari lokasi yang sekarang. Namun karena saat itu terjadi penggusuran oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pak No terpaksa memindahkan lokasi warung ke tempat yang sekarang ini.

“Dulu awalnya saya jualan di sekitaran sungai, tepat beberapa meter dari warung ini. Karena penggusuran Satpol PP, kami jadi harus pindah ke sini,” jelas Pak Nur saat di wawancarai oleh tim Amanat.id, Minggu (29/9).

Kota Lama, Gule Bustaman Pak No, Warung Gule, Warung gule semarang, Kuliner Semarang, Kota lama Semarang,
Dua orang pengunjung tengah berbincang di warung Gule Bustaman Pak No, Kota Lama Semarang, Minggu (29/9/2024). (Amanat/Dwi).

Setiap harinya Pak Nur biasa mengolah banyak daging kambing, mulai dari kepala, jeroan, hingga iga. Proses memasaknya juga cukup unik karena menggunakan arang dengan tujuan menambah kemantapan rasa dan kesedapan pada bumbu.

“Sehari tidak menentu, kurang lebih habis 10 kg daging seperti kepala, jeroan, dan iga,” ungkap Pak Nur.

Tak heran jika warung gule ini memiliki banyak pelanggan tetap. Selain karena harganya terjangkau, konsistensi rasa yang disajikan juga tidak pernah berubah sejak warung ini berdiri. Salah satu pelanggan yang sering berkunjung adalah Ivan.

Ivan mengaku sejak kecil dirinya sudah sering mampir ke warung Gule Bustaman Pak No dan berlangganan selama bertahun-tahun.

“Rasanya segar dan memang saya penyuka gule,” ucap Ivan.

Keinginan Pak Nur sesederhana ingin meneruskan usaha yang telah diemban oleh sang kakek dan ayahnya sejak bertahun-tahun. Meski harus pulang-pergi dari Jepara ke Semarang, hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk terus mewariskan warung gule tersebut.

“Biasanya yang berdagang bapak saya, tapi karena sudah meninggal, jadi yang mewariskan anak-anaknya,” tuturnya.

Tidak sendirian, saat ini Pak Nur secara bergantian menjaga warung dengan sang adik dan salah satu pegawainya yang tinggal di warung tersebut.

Reporter: Dwi Endang Setyorini
Editor: Tazaka Nafis

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: gule bustaman pak nokota lamakota lama semarangkuliner semarangwarung gulewarung gule semarang
Previous Post

Peringatan Hari Ibu, Bagaimana Hukum Islam Mengaturnya?

Next Post

Siapkan 3 Tema, KPM UIN Walisongo: Harap Debat Kandidat Berjalan Kondusif

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

PekaKota, PekaKota Institute, PekaKota Forum ke-76, Tradisi Menjaga Lingkungan, Upaya Menjaga Lingkungan
Features

PekaKota Forum ke 76 Sebagai Ruang Refleksi Menjaga Tradisi, Merawat Lingkungan

by Redaksi SKM Amanat
14 April 2025
0

...

Read more
Pasar Tradisional, Konservasi Budaya Lawas, Pasar Ndoro Bei, Pasar lawas Demak, Pasar Tradisional Demak, Pasar tradisional Ndoro Bei

Konservasi Budaya Lawas melalui Pasar Tradisional

14 Februari 2025
Menyelami Sejarah, Pameran Koran Langka, Pers dalam Lorong Waktu, Koran Semarang, Sejarah Koran Semarang

Perjalanan Waktu Menyelami Sejarah

30 Desember 2024
Kafe Gethe, Kafe Gethe Semarang

Kafe Gethe Semarang, Teh Klasik Kental dengan Sejarah

18 Desember 2023
Mencari “Bintang” di Desa yang Nyaris Tenggelam, Bonang, Demak

Mencari “Bintang” di Desa yang Nyaris Tenggelam

13 Oktober 2023

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Gemuruh Kerinduan, Puisi Kerinduan, Puisi Soeket Teki, Kampoeng Sastra Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Gemuruh Kerinduan

4 Mei 2025
Aksi Diam, Aksi Diam UIN Walisongo, Perpustakaan UIN Walisongo, Aksi Diam Perpustakaan, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo

Beberapa Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Aksi Diam Tuntut Kembalikan Jam Normal Perpustakaan

28 April 2025
Perkuliahan Hybrid, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo, Perkuliahan Online, Efisiensi Anggaran, UIN Walisongo

Tertarik Masuk UIN Walisongo Jalur UM-PTKIN? Berikut Pilihan Prodi dan Kuotanya!

27 April 2025
Hari Kartini, WPRC UIN Walisongo, Seminar Kartini, KPI UIN Walisongo, UIN Walisongo

Peringati Hari Kartini, WPRC Ajak Perempuan Bersuara

26 April 2025
Load More

Trending News

  • Aksi Diam, Aksi Diam UIN Walisongo, Perpustakaan UIN Walisongo, Aksi Diam Perpustakaan, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo

    Beberapa Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Aksi Diam Tuntut Kembalikan Jam Normal Perpustakaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca dan Menelaah Falsafah Mandor Klungsu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend