• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Selasa, 17 Juni 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Mengintip Pataba, Perpustakaan Keluarga Toer di Blora

Di dalam perpustakaan itu juga dipajang lukisan, kliping, meja dan mesin tik tempo dulu yang digunakan Pram menulis juga menjadi barang koleksi di perpustakaan ini.

Rizki Nur Fadilah by Rizki Nur Fadilah
5 tahun ago
in Features, Melipir
0

Baca juga

Segenggam Rezeki dalam Secangkir Kopi

PekaKota Forum ke 76 Sebagai Ruang Refleksi Menjaga Tradisi, Merawat Lingkungan

Konservasi Budaya Lawas melalui Pasar Tradisional

Soesilo Toer, pengelola Perpustakaan Pataba di  Jalan Sumbawa Nomor 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (19/01/2020) (Sumber Foto: Beritagar.id)

Bangunan di Jalan Sumbawa No. 40 Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu terlihat berbeda. Tidak seperti rumah pada umumnya. Ketika melintas pandangan orang-orang akan tertuju pada plang besi berwarna cokelat yang telah kusam dimakan usia. Plang itu menjadi penyangga tulisan di halaman rumah. Tulisanya ‘Perpustakaan Pataba‘.

Bangunan tembok bercat putih kombinasi kuning hijau itu adalah rumah masa kecil sastrawan kenamaan Indonesia Pramoedya Ananta Toer. Anak sulung dari pasangan Mastoer dan Siti ‎Saidah itu sudah beberapa kali meraih penghargaan Nobel. Di sanalah Pram kecil tinggal bersama kedelapan adiknya.

Kini rumah warisan itu ditinggali adik keenam Pram, Soesilo Ananta Toer atau yang akrab dipanggil Soes menyulapnya menjadi sebuah perpustakaan. Perpustakaan itu didirikan bertepatan dengan meninggalnya Pram pada 30 April 2006 yang lalu. Soes dan keluarga berinisiatif menamai perpustakaan itu Pataba untuk mengenang Pram dan keluarga. Kata Pataba menurut Soes adalah akronim dari Pramodya Ananta Toer Anak Semua Bangsa.

“Saya menamai sesuai buku yang pernah ditulis Pram yakni Anak Semua Bangsa,” kata Soes ketika ditemui di rumahnya, Kamis (19/01/2020).

Sekilas bangunan itu nampak kurang terawat. Di pelataran Anda akan temui beberapa kambing dan ayam yang bebas berkeliaran. Ceceran kertas koran, kardus, dan plastik dari hasil mulung Soes dibiarkan begitu saja hingga dikerubuti lalat  sudah  menjadi pemandangan biasa.

Sebelum memasuki perpustakaan, papan bertuliskan “Bacalah bukan Bakarlah” terpampang jelas seperti menampar para pengunjung yang enggan membaca. Di sana beberapa barang peninggalan keluarga Pramodya dipajang rapi. Tak hanya koleksi buku sastra, politik, hukum, atau filsafat saja. Di dalam perpustakaan itu  juga dipajang lukisan, kliping, dan mesin tik tempo dulu yang digunakan Pram menulis juga menjadi barang koleksi di perpustakaan ini.

Kliping karya Pramoedya Ananta Toer dipajang di dalam perpustakaan (Dok. istimewa)

Bagi Soes, Pataba bukan perpustakaan yang pertama kali ia rintis, ia bercerita bahwa sebelum mendirikan Perpustakaan Pataba di Blora, ia sudah lebih dulu mempunyai rintisan perpustakaan di Bekasi.

“Dulu buku sangat murah, apalagi belinya di Pasar Senen dan Jatinegara,” kata pria kelahiran 17 Februari 1937 itu.

Macam-macam buku yang dibelinya ia kumpulkan ketika masih bekerja sebagai Rektor di Universitas  Bakti Pertiwi dan Dosen di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Jakarta.

“Separuh gaji saya dulu buat beli buku dan separuhnya lagi untuk traktir mahasiswa,” katanya.

Namun di tahun 2004 adik keenam Pram ini memutuskan untuk pulang dan meninggalkan segala aktivitasnya  di Bekasi.

Mendapat Mimpi

Sebelum pindah ke Blora dan mendirikan perpustakaan, Soes bermimpi bertemu sang ayah dengan wajah tersenyum. Ia menafsirkannya sebagai isyarat perintah untuk menjaga rumah warisan orangtuanya ini.

“Rupanya saya harus menjaga warisan rumah orangtua. Banyak orang salah mengira kalau ini rumah Pram,” kata Soes.

Mastoer, sang bapak membangun rumah pada tahun 1923. Pada tahun 1950 ia meninggal dunia. Baru pada tahun 1955 rumah tersebut direnovasi memakai uang pensiunannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Pada tahun 1965-an, saat isu komunis sedang gencar-gencarnya melanda, rumah tersebut hampir dibakar oleh penduduk karena Pram dianggap masuk dalam golongan Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun pembakaran itu berhasil diurungkan.

“Pada saat itu mereka yang ingin membakar mengira kalau di rumah ini ada Pram,” ucap pria berjenggot putih itu.

Perpustakaan Pataba didirikan bertepatan dengan meninggalnya Pramodya Ananta Toer pada 30 April 2006 (Dok. istimewa)

Setelah melalalui pembenahan oleh Soes pada tahun 2004, letak perpustakaannya pun berubah, yang semula berada di samping bekas dapur kini dipindah. Kiranya hampir 10 ribu buku disimpan di Perpustakaan Pataba. Keluarga Toer menggratiskan bagi siapa saja yang berkunjung ke perpustakaannya.

“Dulu perpustakaanya tidak disini, dulu ada disamping bekas dapur. Sekitar 7-8 ribu buku ada, kalau nggak dimakan rayap bisa sampai 10 ribuan,”  jelasnya sambil menunjuk bangunan yang berdiri persis di samping rumah.

Yang terakhir, tahun 2018 Pataba direvitalisasi lagi oleh Pemerintah Kabupaten Blora dengan tujuan akan dijadikan cagar budaya. Hal ini  relevan dengan keinginan pemerintah yang akan menjadikan Blora sebagai Kota Sastra.

Reporter: Rizki Nur Fadhilah
Editor: Ibnu A.

  • 2SHARE
  • 0
  • 1
  • 0
  • 1
Tags: bacalah bukan bakarlahbloraperpustakaan patabapramoedya ananta toersoesilo toer
Previous Post

Aku dan Sepi

Next Post

Meski Dapat Catatan Tim Asesor, Perpustakaan UIN Walisongo Tetap Raih Akreditasi A

Rizki Nur Fadilah

Rizki Nur Fadilah

Related Posts

Secangkir Kopi, Kedai Kopi Literasi, Kedai Kopi Mahasiswa, Philocoffe Street, UIN Walisongo
Sosok

Segenggam Rezeki dalam Secangkir Kopi

by Moehammad Alfarizy
22 Mei 2025
0

...

Read more
PekaKota, PekaKota Institute, PekaKota Forum ke-76, Tradisi Menjaga Lingkungan, Upaya Menjaga Lingkungan

PekaKota Forum ke 76 Sebagai Ruang Refleksi Menjaga Tradisi, Merawat Lingkungan

14 April 2025
Pasar Tradisional, Konservasi Budaya Lawas, Pasar Ndoro Bei, Pasar lawas Demak, Pasar Tradisional Demak, Pasar tradisional Ndoro Bei

Konservasi Budaya Lawas melalui Pasar Tradisional

14 Februari 2025
Menyelami Sejarah, Pameran Koran Langka, Pers dalam Lorong Waktu, Koran Semarang, Sejarah Koran Semarang

Perjalanan Waktu Menyelami Sejarah

30 Desember 2024
Kota Lama, Gule Bustaman Pak No, Warung Gule, Warung gule semarang, Kuliner Semarang, Kota lama Semarang,

Gulai Legenda di Pojok Kota Lama

23 Desember 2024

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
sps, sps awards, penghargaan sps, isma 2025, januar p ruswita

Dorong Karya Berkualitas, SPS Kembali Adakan Penghargaan Pers 2025

24 Mei 2025
Wisudawan Terbaik FDK, Iklima Nur Respati, Magang Pertamina, FDK UIN Walisongo, Wisuda UIN Walisongo

Iklima Nur Respati Raih Wisudawan Terbaik FDK dengan Berkolaborasi Bersama Pertamina dan Terbitkan Artikel Sinta 2

25 Mei 2025
DEMA-U, DEMA UIN Walisongo, Orda UIN Walisongo, Festival Budaya Daerah, Halaqah Kebudayaan

DEMA-U Ajak 19 Orda UIN Walisongo Ramaikan Festival Budaya Daerah

28 Mei 2025
hmj pgmi, pgmi uin walisongo, haekal adha, manfaat ai, seminar internasional, uin walisongo

HMJ PGMI Hadirkan Haekal Adha Jelaskan Definisi dan Manfaat AI dalam Kehidupan

6 Juni 2025
Load More

Trending News

  • UIN Walisongo, Beasiswa UIN Walisongo, Bantuan Pendidikan, Beasiswa S1, Syarat Beasiswa

    UIN Walisongo Sediakan 9 Beasiswa dan Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend