
Amanat.id– Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengantarkan Intan Permata Putri menjadi wisudawan terbaik Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) pada wisuda ke-96 di Auditorium II Kampus 3, Sabtu (24/5/2025).
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam tersebut mendapatkan IPK 3,98 dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Hukum Islam terhadap Sengketa Waris antara Saudara Kandung dan Anak Angkat”.
Menurutnya, topik tentang waris masih jarang dibahas oleh mahasiswa HKI.
“Aku memilih topik waris karena ternyata tidak banyak anak HKI yang ambil isu itu,” ujarnya saat diwawancarai, Sabtu (24/5).
Ia menyebutkan beberapa mahasiswa sudah menganggap topik waris sulit karena adanya hitungan.
“Karena mereka mikirnya waris itu ribet dan harus hitung menghitung begitu. Padahal hitungan dalam waris itu sudah pakem, jadi gampang saja, kan cuma pecahan,” lanjutnya.
Selama mengerjakan skripsi, Intan mengaku mengalami kesulitan saat menggali data, lantaran isu sengketa waris adalah hal yang sensitif.
“Karena sengketa waris kan hal yang sensitif, jadi narasumbernya memang agak gimana begitu,” ujarnya.
Ia juga kesulitan mencari keluarga dari narasumber karena sudah ada yang sudah meninggal.
“Ketika mencari keluarga juga susah, karena ada yang sudah meninggal juga,” sambungnya.
Selama berkuliah di UIN Walisongo, Intan juga aktif tergabung dalam beberapa organisasi. Himpunan hingga komunitas diikutinya untuk mendapatkan pengalaman lebih selama berkuliah.
“Selama kuliah aku juga aktif organisasi dengan ikut HMJ HKI selama dua periode, lalu jadi pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) fakultas. Selain itu, aku penerima Beasiswa Bank Indonesia maka aku juga tergabung dalam komunitas GenBi,” lanjutnya.
Sempat tidak terkejar untuk mengikuti wisuda periode Februari, Intan menargetkan pada dirinya sendiri untuk menjadi wisudawan terbaik FSH.
“Sebenarnya aku ingin wisuda periode Februari, namun karena tidak terkejar maka aku ingin sesuatu yang berbeda, yakni menargetkan diriku untuk jadi wisudawan terbaik FSH. Alhamdulillah nya tercapai,” tuturnya.
Ia menceritakan bahwa diri sendiri menjadi tantangan terbesarnya ketika meraih gelar wisudawan terbaik.
“Tantangan terbesar itu datang dari sendiri. Karena di awal kuliah aku masih ingin have fun hingga di pertengahan kuliah aku baru sadar dan mulai menata diri,” terangnya.
Intan berharap dengan gelar wisudawan terbaiknya dapat menjadi bekal pada proses selanjutnya.
“Harapanku dengan menjadi wisudawan terbaik bisa menbawaku meraih mimpi-mimpi ku dan juga karir ku, serta membanggakan kedua orang tuaku,” katanya.
Ia berpesan kepada mahasiswa UIN Walisongo untuk tetap bertanggung jawab dengan amanah sebagai anak yang dikuliahkan.
“Sebagai seorang anak yang dikuliahkan maka harus bertanggung jawab dengan meraih nilai yang baik atau serius dalam kuliah,” terangnya.
Selain itu, menurutnya penting untuk mahasiswa menggali potensi yang dimiliki.
“Setiap orang itu punya potensi nya masing-masing. Kalian harus gali dan mengembangkan potensi, salah satunya dengan ikut organisasi,” tutupnya.
Reporter: Earnest Sherin Amalia