Secercah Senyum nan senandung membekas di pikirku,
Membuatku gila membendung rindu
Dalam pejamku, terlintas canda tawamu,
Membuat raga ini bergejolak ingin berjumpa
Sejuknya embun menggambarkan dirimu,
Hangatnya matahari bagaikan sentuhanmu
Tubuh membeku seolah tak yakin akan pernyataan itu,
Janji manis menari ditelingaku
Akal nan pikirku tak senada,
Seolah tak kuasa berjalan sama,
Tuhan apalah arti sebuah rasa,
Bila berujung luka lara
Ku titipkan dunia kelamku pada angin,
Ku hanyutkan lukaku pada air,
Resah hati tak lagi ada,
Seolah suka dan duka mulai bisa bertegur sapa
Semarang, Juni 2024
Nurjannah (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)