Kita dan matahari semakin tak berjarak
Kiamat bukan lagi kian dekat
Namun sudah lekat
Bumi yang lama sakit telah sekarat
Jika nyawanya adalah air
Air mana yang masih mengalir
Jika nyawanya adalah tanah
Tanah mana yang bisa diolah
Di gunung yang katanya paling subur
Penduduknya tak lagi makmur
Mata air tinggal terakhir
Riwayat tanah segera berakhir
Dataran rendah lebih payah
Mencari air sampai menyuntik dalam tanah
Orang tak akan lagi tengkar karena warisan
Tapi karena air yang jadi rebutan
Zaman boleh berganti
Tapi air tak pernah ubah fungsi
Ia sumber hidup yang hakiki
Malaikat tak perlu menggulung bumi
Agar sejarah manusia terakhiri
Tunda saja turunkan hujan
Lalu kemarau panjangkan
Penduduk pasti kelimpungan
Lalu mati gelimpangan
Sebab mereka tak punya air yang tersimpan
Penjaga mata air telah dihabisi
Demi syahwat ekonomi
Mereka berani menukar nyawa dengan uang
Saat tenggorokan gersang
Mereka baru akan sadar
Sumber kehidupan telah hilang
Banjarnegara,2019
Khoirul Muzzaki, Jurnalis Koran Sindo, Tribun Jateng, pernah menulis di beberapa media internasional, serta pernah aktif mengelola majalah sastra Soeket Teki.