• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 20 Juni 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Pembusukan Otak Akibat Terjebak Scrolling Tanpa Akhir

Perkembangan media sosial yang kian masif menyebabkan manusia terjebak dalam scrolling tanpa henti sehingga menimbulkan pembusukan otak atau "brain rot"

Eka Rifnawati by Eka Rifnawati
5 bulan ago
in Artikel
0

Baca juga

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

Brain Rot, Pembusukan Otak, Gejala Brain Rot, Dampak Scrolling Media Sosial, Penyebab Brain Rot
Ilustrasi brain rot (istockphoto.com)

Dalam mencari kesenangan, tak jarang dari kita memperolehnya secara instan dengan berselancar di sosial media. Menonton video-video pendek mengandung humor, yang memberi validasi, atau konten-konten menarik yang membuat kita terus melakukan gulir hingga kehilangan kontrol terhadap diri sendiri.

Meskipun aktivitas tersebut memberikan kesenangan, menonton konten-konten receh dalam waktu lama dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan otak. Salah satunya adalah pembusukan otak atau dikenal juga dengan brain rot.

“Brain Rot” dirilis Oxford University Press pada Desember 2024. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kemerosotan yang terjadi pada kondisi mental dan intelektual seseorang. Hal tersebut terjadi karena adanya konsumsi berlebih terhadap konten daring yang tidak menantang.

Di tengah membludaknya informasi dan semakin canggihnya teknologi, seseorang akan dipaksa secara tidak sadar untuk terus bersentuhan dengan layar gawai dalam durasi yang tinggi. Jika berkiblat pada laporan Data.ai 2024 mengenai penggunaan gawai, di antara 10 pasar yang di analisis, rata-rata waktu user menggunakan gawainya adalah 5 jam per hari pada tahun 2023. Di mana, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan penggunaan gawai tertinggi melampaui 6 jam per hari-nya.

Kondisi ini bila terjadi secara terus-menerus dapat berujung candu. Selain karena netizen senang dengan entertaimen, gosip seleb, video-video short dengan isinya yang receh, atau bahkan game. Platform yang menyediakan konten tersebut secara tak langsung dirancang agar penggunanya menjadi candu. Tombol like, comment, share atau yang lainnya tanpa kita sadari telah membajak sistem kebahagiaan di otak penggunanya.

Kekhawatiran akan hal inilah yang membuat masyarakat modern kemudian menyepakati munculnya istilah brain rot sebagai kondisi mental pasca konsumsi konten sosial media secara berlebihan. Pembusukan otak yang dimaksud dapat ditandai dengan adanya kedangkalan dalam berpikir, nalar yang pendek, sulit fokus pada hal-hal yang membutuhkan pemikiran panjang.

Degradasi Fungsi Kognitif

Akses yang mudah terhadap informasi memberikan kecenderungan setiap individu untuk bergantung pada gawai dalam menyimpan dan mengambil sebuah data. Fakta mengkhawatirkannya, overstimulasi dari gawai seperti produksi konten atau menikmati sesuatu yang instan secara berlebihan dapat memengaruhi fungsi kognitif.

Salah satu penelitian dari Ketie Nelson dan Pamela Miller (2020) menyebutkan bahwa penggunaan sosial media akan memengaruhi memori kerja otak secara negatif dan mengganggu ingatan.

Jika dilihat dari cara kerja memori otak, ada tiga tahapan sebuah informasi dapat diserap. Pertama, informasi akan direkam secara sensorik melalui indra tubuh, kemudian sinyal-sinyal tersebut di catat di korteks prefrontal, dan melalui repetisi barulah informasi dapat bersemayam di long term memory sebagai gudang ingatan yang dapat menyimpan informasi dalam jangka panjang.

Korteks prefontal merupakan bagian otak yang menyimpan informasi dalam jangka pendek. Tahap ini sangat krusial sebagai tempat otak dapat secara aktif memproses informasi dan memahami hal baru. Di tempat ini informasi hanya akan disimpan dalam 20-30 detik saja, hal itulah yang mengharuskan informasi diulang terus-menerus untuk dapat memicu kerja memori jangka panjang dalam menyimpan informasi secara permanen.

Maka bayangkan jika stimulasi berlebih secara abstrak masuk kedalam otak, hal itu dapat menjadi bentuk distraksi yang dapat mengganggu sistem rekaman informasi di otak. Memori kerja yang tidak optimal akan membuat otak kesulitan dalam menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

Dampaknya, seseorang akan kesulitan dalam memahami dan menganalisis suatu informasi secara mendalam.  Begitu juga halnya yang terjadi ketika melakukan scrolling tanpa henti. Overeksposur dari konten hiburan yang tidak menantang dan silih berganti menyebabkan membludaknya informasi.

Bagian otak yang memproduksi jangka panjang jadi tidak terasah, akibatnya hal tersebut dapat mengacu pada hilangnya motivasi atau kemampuan berpikir kritis, kehilangan fokus, dan berkurangnya kemampuan dalam menyaring informasi penting.

Akumulasi dari kegiatan kecil yang kita lakukan tanpa disadari ini lah yang kemudian menjadi penyebab terjadinya brain rot. Dampak neurobiologis membuat brain rot tidak dapat dipandang sebelah mata sekalipun bukan sebagai penyakit medis. Bahkan Henry D. Thoreau dalam bukunya yang berjudul Walden: Life in The Wood (1854) menyinggung istilah brain rot sebagai salah satu persoalan yang penting untuk ditangani.

Fenomena brain rot menjadi momok dari konsekuensi kebudayaan digital saat ini yang memprioritaskan kecepatan dan volume di atas kedalaman dan kualitas. Oleh karenanya, sebagai user kita perlu mengetahui pemicu hingga ke akarnya untuk mengurangi dampak atau gejala brain rot.

Dengan memberikan batasan waktu ketika bersinggungan dengan media sosial, hal itu dapat menjadi langkah awal bagi kita agar terhindar dari siklus konten yang tak ada habisnya dan mengganti dengan kegiatan yang lebih produktif. Seperti membiasakan diri dengan hal-hal yang lebih menantang dapat menjadi terapi untuk diri sendiri agar terhindar dari perasaan stagnasi dan kebingungan eksistensial akibat dari brain rot.

Penulis: Eka R.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: brain rotdampak scrolling media sosialgejala brain rotpembusukan otakpenyebab brain rot
Previous Post

Hijau

Next Post

Ubah Aturan UKM-F, WR 3 UIN Walisongo; Tidak Dihapus, tetapi Diproporsionalkan

Eka Rifnawati

Eka Rifnawati

Related Posts

Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry
Esai

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

by Moehammad Alfarizy
18 Juni 2025
0

...

Read more
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025
Multitasking, Risiko Multitasking, Dampak Buruk Multitasking, Mahasiswa Multitasking, Pengaruh Multitasking

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

5 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
aku siapa, puisi aku siapa, sastra soeket teki, puisi soeket teki, skm amanat, puisi skm amanat

Aku, Siapa?

15 Juni 2025
uin walisongo, ppg uin walisongo pengukuhan ppg, pengukuhan guru profesional, ppg 2025

UIN Walisongo Resmi Kukuhkan 749 Guru PAI Profesional PPG 2025

30 Mei 2025
uin walisongo, wisuda uin walisongo, wisuda ke-96, wisuda 2025, kontribusi mahasiswa

Luluskan 1029 Wisudawan, WR 3 UIN Walisongo: Kontribusi Kalian Ditunggu Masyarakat

24 Mei 2025
iffah syafaatul arabia, wisudawan terbaik fuhum, wisuda uin walisongo, wisuda ke-96, uin walisongo, pemikiran socrates

Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

25 Mei 2025
Load More

Trending News

  • UIN Walisongo, Beasiswa UIN Walisongo, Bantuan Pendidikan, Beasiswa S1, Syarat Beasiswa

    UIN Walisongo Sediakan 9 Beasiswa dan Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend