
Amanat.id- Tidak mau terlambat mengikuti perkuliahan, salah satu santri Ma’had Al-Jami’ah, Nadine memutuskan untuk memesan taksi online lantaran golf car Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo yang belum kunjung datang.
Selain karena menunggu terlalu lama, ia mengaku lebih nyaman memesan taksi online karena tidak ingin berdesak-desakan.
“Naik taksi online lebih nyaman daripada shuttle yang berdesak-desakan, membuat kita menunggu lama, dan terkadang juga tidak selalu ada,” katanya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id, Senin (11/9/2023).
Santri ma’had lainnya, Putri memilih untuk memesan taksi online supaya tidak terlambat mengikuti perkuliahan.
“Taksi online membantu kita apabila tidak mendapat shuttle pada saat mengejar waktu masuk perkuliahan,” tuturnya.
Ia biasa memesan taksi online bersama teman-teman agar harganya lebih terjangkau.
“Saya biasanya naik taksi online bersama teman-teman agar biayanya lebih terjangkau,” katanya.
Salah satu supir taksi online, Haka mengatakan bahwa kisaran harga untuk rute Ma’had Al-Jami’ah-Kampus 3 adalah Rp10.000-15.000.
“Paling rendah sepuluh ribu dan paling tinggi sekitar tiga belas sampai lima belas ribu,” ucapnya.
Ia menuturkan, lebih sering menerima pesanan dari ma’had pada jam perkuliahan.
“Biasanya saya menerima banyak order-an rute ma’had ke Kampus 3 di jam perkuliahan,” tambahnya.
Sejauh ini, Haka mengaku belum mendapat teguran dari Satuan Pengamanan (Satpam) terkait pengoperasian taksi online.
“Saya tidak pernah mendapat teguran dari satpam kampus,” katanya.
Salah satu anggota Satpam Kampus 2, Anong mengatakan bahwa belum ada aturan terkait pemesanan taksi online bagi santri ma’had.
“Sementara belum ada peraturan yang mengatur pemesanan kendaraan online,” ujarnya.
Reporter: Dwi Khoiriyatun (Calon Kru Magang SKM Amanat 2023)
Editor: Saskia Rida N.