Amanat.id- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan audiensi bersama Wakil Rektor III dan jajaran pimpinan ma’had di Ruang Sidang Senat lantai 4 Gedung Rektorat Kampus 3, Kamis (31/8/2023).
Audiensi tersebut membahas tindak lanjut dari problematika ma’had, seperti katering, fasilitas, dan lain-lain.
Adapun hasil dari audiensi tersebut adalah:
- Katering tidak diwajibkan atau bersifat opsional
- Air minum akan disediakan oleh pihak kampus untuk seluruh santri di ma’had
- Diperbolehkan memesan makanan online maksimal hingga pukul 21.00 WIB
- Santri ma’had diizinkan keluar malam untuk mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan maksimal 3 kali dalam 1 bulan, dengan catatan lembaga organisasi mengirimkan surat izin resmi
- DEMA diberikan kewenangan untuk melakukan evaluasi selama program ma’had berjalan dan akan di bentuk tim monev dari mahasiswa
- Diberlakukan standar bagi ma’had mitra, seperti:
a. Kamar ukuran 3×3 maksimal di-isi oleh 4 anak
b. Per 10 anak harus tersedia 1 kamar mandi
c. Per 10 anak harus tersedia 1 ustadz
d. Menyediakan transportasi dari pondok mitra menuju ke kampus secara gratis untuk santri di pondok mitra.
Jika terdapat indikator yang tidak terpenuhi, maka akan diberikan teguran keras dan diberi waktu maksimal 2 minggu untuk memperbaiki. Jika dalam waktu yang sudah ditentukan tidak ada perbaikan, maka kerja sama pondok mitra dengan kampus akan dibatalkan.
Ketua DEMA UIN Walisongo, M. Faris Balya mengatakan bahwa tuntutan yang dibawa berasal dari keluhan yang disampaikan oleh wali santri.
“Kami mempunyai grup untuk wali santri, sehingga keputusan tersebut kita himpun dari keresahan-keresahan wali santri yang ada di ma’had,” ucapnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id.
Faris pun berharap agar kampus mengadakan kajian program ma’had lebih dalam, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
“Saya harap kampus benar-benar mengadakan program ma’had ini dengan kajian yang mendalam dan persiapan yang baik. Jangan sampai merugikan mahasiswa dengan fasilitas yang semena-mena,” pungkasnya.
Reporter: Chelsia Anggun
Editor: Revina