
Amanat.id- Meskipun sudah tersedianya tempat parkir, terlihat mahasiswa masih memarkirkan kendaraannya di beberapa bahu jalan dan trotoar pada beberapa titik di sepanjang jalan Kampus 3 Universitas Islam negeri (UIN) Walisongo, Kamis (21/2/2025).
Salah satu akun Instagram @parkirtolol.uinws menunjukkan keresahannya dengan menempelkan beberapa stiker pada kendaraan-kendaraan yang terparkir bukan pada tempatnya.
Admin Instagram @parkirtolol.uinws, Reza (bukan nama sebenarnya) mengatakan bahwa pihaknya mencoba memberikan sanksi kepada para pelanggar parkir liar.
“Kami membuat wadah teguran berupa stiker untuk para pelanggar, dengan tujuan agar ada ketertiban dan kedisiplinan di kalangan seluruh warga kampus,” tambahnya.
Ia juga mengatakan adanya komunitas tersebut berawal karena keresahan mahasiswa terhadap minimnya lahan parkir.
“Komunitas ini berawal dari keresahan kami sebagai mahasiswa terhadap fasilitas parkir yang kurang memadai, baik dari segi lahan maupun ketertiban parkir kendaraan pribadi,” ujarnya.
Menurutnya, masalah utama dari permasalahan parkir liar adalah kurang memadainya fasilitas lahan parkir dan perencanaan yang kurang baik.
“Faktor utama yang menyebabkan parkir liar adalah fasilitas lahan parkir yang disediakan kampus kurang memadai, juga perencanaan pembangunan tidak memperhitungkan estimasi jumlah kendaraan,” katanya.
Reza menuturkan UIN Walisongo perlu lebih memperhatikan fasilitas parkir dalam perencanaan pembangunan gedung baru.
“Kami berharap kampus bisa lebih memikirkan masalah fasilitas parkir di setiap rencana pembangunan gedung baru karena ini bukan masalah yang baru,” tuturnya.
Lanjutnya, ia juga menyoroti rendahnya kesadaran mahasiswa untuk taat dan tertib parkir.
“Fakta sosial yang kami amati, masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk parkir meskipun mereka terburu-buru,” jelas Reza.
Reza mengaku bahwa pihak kampus harusnya dapat memberikan penjelasan terkait area yang boleh digunakan menjadi tempat parkir.
“Jika kami ditanya lebih spesifik, kami rasa pihak kampus belum bisa menjelaskan mana wilayah yang boleh dan mana yang tidak,” ucapnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi, Siti Komariyah mengatakan permasalahan parkir liar sangat menggangu kenyamanan.
“Parkir sembarangan itu sangat menyusahkan, yang seharusnya buat jalan malah digunakan untuk parkir,” katanya.
Menurut Siti, mahasiswa yang memarkirkan kendaraannya di sembarang tempat karena sulitnya akses terhadap lahan parkir.
“Parkiran di belakang itu susah untuk diakses. Mahasiswa mungkin malas karena sulit untuk mengambil atau mengeluarkan kendaraan mereka,” tambahnya.
Tidak hanya Siti, mahasiswa Prodi Matematika, Zakia Hasanah menegaskan bahwa masalah utama parkir liar bukan terletak pada kurangnya fasilitas parkir, melainkan kurangnya kesadaran mahasiswa.
“Sebenarnya parkiran di kampus sudah memadai, cuma mahasiswanya aja yang kurang bijak dalam pemakaiannya,” tutupnya.
Reporter: Romaito
Editor: Moehammad Alfarizy