
Amanat.id- Untuk membantu kinerja Hubungan Masyarakat (Humas) dalam hal publikasi, biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, gelar diskusi bertajuk “Penguatan Kehumasan dan Pembekalan Jurnalistik” yang bertempat di Gedung Rektorat lantai 4, Senin (10/10/2022).
Subkoordinator kerja sama, Ely Faozatun mengatakan bahwa publikasi sangat penting untuk menjaga eksistensi sekaligus branding nama UIN Walisongo.
“Tujuan publikasi untuk menunjukkan eksistensi dan mem-branding UIN, apabila dilimpahkan sepenuhnya pada humas, akan kewalahan. Sehingga, pelatihan ini menjadi bekal agar tiap unit ataupun fakultas bisa terlibat dalam mengirimkan pemberitaan aktivitas,” ucapnya.
Digital manajer Tribun Jateng, Abdul Imanulhaq mengatakan jika kampus semakin aktif untuk mempublikasikan kegiatan di dalamnya. Maka, semakin tinggi juga kesempatan untuk menarik pihak sponsorship melakukan kerja sama.
“Ini salah satu upaya untuk membangun citra positif kampus, semakin aktif kampus di media massa seperti publikasi berita, maka semakin tinggi peluang sponsorship untuk menjalin kerja sama dan dukungan masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap supaya pihak UIN Walisongo dapat memanfaatkan kerja sama dengan pihak Tribun Jateng dengan cara aktif mengirimkan pers release seputar kegiatan kampus.
“Saya berharap UIN Walisongo bisa memanfaatkan kerja sama dengan kami, dalam hal pemberitaan mengenai segala aktivitas kampus. Seperti aktivitas kegiatan reguler, capaian prestasi oleh UKM dan fakultas, hingga pemberitaan tokoh birokrasi kampus seperti rektor dekan, staff, dan lain-lain,” imbuh Abdul.
Ia menekankan bahwa, jenis berita yang dapat dikirimkan tidak harus pasca-acara atau ketika kegiatan telah dilaksanakan, justru berita pra-acara memiliki daya tariknya sendiri.
“Mengenai jenis publikasi yang dikirimkan pada kami, tidak melulu berita pasca-acara. Ada kalanya berita pra-acara atau sebelum acara, justru dapat menarik perhatian masyarakat karena ia bersifat informatif ataupun memberitahu masyarakat,” tegas Abdul.
Menurutnya, dalam hal pengiriman ini kembali lagi pada prinsip penting dalam menulis berita.
“Terdapat prinsip penting ketika menulis berita, yakni mengabarkan akan berbuat tidak kalah penting dari mengabarkan selesai berbuat,” tuturnya.
Reporter: Shinta Ayu Aini