Amanat.id- Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Perpustakaan Pusat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo yang bertempat di Kampus 3 kenalkan cara baru memperpanjang buku tanpa harus datang ke Perpustakaan.
Kordinator Bagian Refrensi Fahrur Rozi mengatakan, perpanjangan baru buku yang pinjam di perpustakaan bisa dilakukan secara online melalui link http://192.168.0.253/slims/index.php?p=perpanjang.
“Caranya memang harus mengetahui alamat linknya dulu. Buka link nya dulu, baru bisa melanjutkan perpanjangan. Tapi nanti kalau sudah pernah membuka lewat gadgetnya masing-masing itu sudah ada historinya,” ungkapnya saat ditemui Amanat.id, Rabu (27/11/2019).
Ia mengatakan, setelah membuka menggunakan link, selanjutnya login dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan masukan kode buku.
“Ngetik alamat dengan alamat yang kami tunjukan, kemudian caranya setelah mahasiswa login dengan NIM masukan kode buku, kode buku itu biasanya ada dibagian depan buku” kata Fahrur.
Fahrur mengatakan, setelah memasukan kode buku kemudian klik perpanjang.
“Setelah kodenya masuk nanti di sebelahnya ada tulisan perpanjang, lalu diklik nanti sudah diperpanjang secara otomatis,” kata Fahrur.
Ia mengatakan, Perpanjangan mandiri sudah diberlakukan sejak 1 Oktober 2019. Namun, banyak mahasiswa yang belum tau mengenai hal ini.
“Kita sudah sosialisasikan kepada mahasiswa baru tahun 2019. Karena mahasiswa baru itu kan wajib mengikuti kegiatan Online Research Skill. Salah satu materi yang kita sampaikan adalah perpanjangan online lewat google,” ujarnya.
Fahrur mengatakan, ketika akan memperpanjang buku melalui online harus memakai wifi kampus, tidak bisa memakai data seluler pribadi karena ini masih taraf uji coba.
“Perpanjangan hanya bisa dilakukan di area kampus, fakultas, kelas, kantin, masjid, atau taman. Tidak harus datang keperpustakaan. Intinya harus terkoneksi dengan wifi UIN Walisongo,” kata Fahrur.
Fahrur juga menjelaskan, alasan kebijakan perpanjangan baru adalah untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Apalagi sekarang ada era industri 4.0. Semuanya hampir semua aspek mengarah ke perkembangan teknologi digital.
“Kalo kita tidak menyesuaikan dengan perkembangan teknologi maka kita akan mengalami disrupsi atau kehancuran. Perpustakaan akan ditinggalkan oleh penggunanya. Karena pengguna sudah beralih kedunia digital, kita harus menyesuaikan mengaplikasikan teknologi untuk pemanfaatan penggunaya, salah satunya dengan memakai jaringan internet, jaringan wifi,” tutupnya.
Reporter: Ivatunisa K