
Menurut Dr. William, wanita umumnya lebih mudah cemas dan berfikir berlebihan dibandingkan dengan pria. Mayoritas wanita tentu saja merasa minder dan tidak percaya diri dalam hal penampilan. Selain itu, dengan popularitas media sosial saat ini yang menampilkan kelebihan orang lain terutama mengenai kencantikan fisik, banyak wanita menjadi obses dan semakin merasakan tekanan untuk mencapai kesempurnaan. Hal ini kemudian berujung pada menurunnya rasa percaya diri (insecure). Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan wanita sering merasa insecure, antara lain:
1. Kecantikan
Penampilan adalah salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi wanita. Wanita cenderung lebih memperhatikan penampilan mereka daripada laki-laki, terlebih di Indonesia yang mempunyai standar kecantikan tersendiri sehingga mau tak mau harus dipenuhi agar dapat berpartisipasi dalam lingkungan dan kelompok tertentu, termasuk dalam hal pekerjaan. Di Indonesia, masih ada perusahaan yang mensyaratkan perempuan berbadan proporsional atau langsing dan berkulit putih agar bisa diterima.
Hal ini berdasarkan hasil survei ZAP Beauty Index 2020 yang menemukan bahwa 46,7% responden menyatakan bahwa definisi “cantik” menurut mereka adalah mempercantik penampilan fisik seseorang secara menyeluruh, dan penampilan seseorang secara keseluruhan atau umum digambarkan sudah menjadi jelas. Data tersebut menggambarkan 82,5% responden percaya bahwa yang “cantik” memiliki kulit yang cerah dan bercahaya (ZAP, 2020). Berikut ini contoh standar kecantikan yang ada di masyarakat Indonesia antara lain:
- Kulit putih bersih = Cantik
- Hidung mancung = Cantik
- Tinggi dan Ramping = Cantik
- Warna bibir merah muda = Cantik
- Bagian bentuk tubuh yang ideal seperti ukuran dada, ukuran pinggang kecil dan bokong yang besar dianggap cantik dan sempurna.
- Rambut mengkilau= Cantik
2. Hubungan asmara
Hubungan asmara juga menjadi salah satu faktor yang membuat wanita lebih mudah merasa insecure. Wanita cenderung lebih sering merasakan insecure dan overthinking dalam kehidupan asmara. Popularitas media sosial yang menunjukkan keberuntungan kisah percintaan seseorang membuat para wanita merasa insecure, bahkan tak sedikit dari mereka yang merasa salah satu penyebab ketidakberuntungan dalam hubungan asmara karena kurang cantik dan kerap membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.
3. Banyak menghabiskan waktu di media sosial
Di media sosial, orang sering memperlihatkan versi terbaik dari kehidupan mereka seperti foto liburan, pencapaian, atau momen bahagia. Banyak konten di media sosial yang menampilkan standar kecantikan yang sulit dicapai. Platform media sosial memungkinkan orang untuk memberikan komentar negatif seperti mengomentari fisik dan lain sebagainya, sehingga ada tekanan untuk selalu tampil sempurna dan menjalani kehidupan yang menarik.
Wanita, terutama remaja, sering menjadi target cyberbullying yang dapat menyebabkan perasaan insecure . Di Media sosial cenderung menampilkan tipe tubuh, warna kulit, dan gaya hidup tertentu yang tidak mewakili keragaman. Hal tersebut membuat beberapa wanita merasa terpinggirkan dan kurang percaya diri.
Mengatasi perasaan insecure yang disebabkan oleh media sosial memerlukan pendekatan, seperti membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial, mengikuti akun-akun yang memberikan pengaruh positif, dan menumbuhkan rasa percaya diri yang tidak tergantung pada validasi eksternal.
4. Kemampuan intelektual
Kemampuan intelektual juga menjadi salah satu faktor yang membuat wanita lebih mudah merasa insecure. Wanita lebih sering membandingkan diri dengan sesama wanita lain dan sering kali merasa tidak sebanding dengan mereka. Menurut Robbins (2001:46), Kemampuan Intelektual adalah kemampuan menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah. Adapun beberapa kemampuan intelektual yaitu kemampuan menalar, memecahkan masalah, paham gagasan, kemampuan menangkap informasi dan belajar.
Perempuan yang memiliki kemampuan intelektual cenderung lebih mandiri secara finansial dan berpendidikan. Biasanya, orang yang memiliki karakter seperti itu disebut independent woman. Dalam hal ini, laki-laki cenderung menghindari perempuan yang berpendidikan tinggi (independent woman), karena merasa tersaingi dan berpikiran bahwa perempuan independent itu susah di atur dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, bukan berarti tidak ada lelaki yang suka dengan independent woman seperti laki-laki yang berpendidikan cenderung mencari perempuan yang setara. Kemandirian finansial dan memiliki jaringan sosial yang luas, menjadi faktor para perempuan merasa insecure dengan pencapaian-pencapain perempuan independent woman.
5. Pengalaman buruk dan takut
Pengalaman buruk dan takut juga menjadi salah satu faktor yang membuat wanita lebih mudah merasa insecure. Persaan terpuruk atau takut disini seperti bullying dan komentar negatif dari media sosial mengakibatkan rasa takut dan insecure untuk berpenampilan.
Komentar negatif juga kerap menjadi problem seperti menghina warna kulit seseorang, kondisi raut wajah, dan tinggi badan yang kurang ideal. Hal tersebut dapat membuat para korban menjadi takut untuk eksis di media sosial. Bullying dalam suatu pertemanan membuat korban menjadi tidak percaya diri mengenai penampilan dan lain sebagainya. Dampak dari bullying dan komentar negatif inilah yang membuat seorang perempuan merasa terpuruk dan takut sehingga perasaan ini bisa manjadi trauma.
Menurut saya cantik itu apabila seseorang memiliki sifat yang ramah, memiliki sopan santun dan memiliki pengetahuan tinggi dan selalu bersyukur. Kecantikan bukanlah hanya melulu soal fisik, melainkan prestasi seorang perempuan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk mengatasi rasa insecure dan overthinking, kita harus menghindari paparan media sosial yang berlebih. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain terutama di media sosial, terus bersyukur dengan apa yang kamu miliki, serta jangan berhenti belajar dan menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif.
Penulis: Nurjanah