
Seiring berkembangnya zaman dan kuatnya arus teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, media massa, dunia hiburan, bisnis, dan internet memberikan banyak dampak pada bidang mode atau trend fashion.
Di balik gencarnya perkembangan fashion yang terjadi, tak bisa dipungkiri bahwa fashion juga membawa pengaruh terhadap lingkungan. Faktanya, industri fashion merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Hal ini karena dalam proses pengolahan pakaian di industrinya membutuhkan energi dengan jumlah besar serta bahan-bahan yang digunakan tidak dapat digunakan ulang.
Dari adanya masalah lingkungan ini, timbullah istilah populer di kalangan para penggiat mode dan desain pakaian, yakni sustainable fashion. Sustainable fashion adalah praktek dalam berpakaian yang mengedepankan keberlanjutan kepada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bukan hanya sebatas ruang lingkup fashion, sustainable fashion juga merupakan wujud melindungi lingkungan dalam bentuk pengembangan gaya hidup yang dapat memengaruhi pemanasan global, keseimbangan ekologi, meminimalisasi bencana alam, konservasi vegetatif dan satwa liar, dan segala hal yang sifatnya menjaga alam atau ramah lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, para produsen produk sustainable fashion harus memperhatikan segala proses dan bahan yang digunakan. Penggunaan air, tanah, dan bahan-bahan kimia diminimalisasi agar tidak menimbulkan pencemaran. Jika bahan baku yang digunakan berasal dari alam, maka produsen harus tetap menjaga ketersediaannya dan mencegah terjadi kelangkaan.
Fashion berkelanjutan pada umumnya menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan terbuat dari sumber yang terbarukan, menghasilkan produk dengan proses produksi yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem, memperhatikan kebutuhan di masa mendatang dan memikirkan dampak produk terhadap lingkungan untuk jangka waktu yang lama, menggunakan prinsip-prinsip desain yang bertujuan untuk mengurangi sampah dan meningkatkan keberlanjutan.
Ada juga ciri-ciri sustainable fashion yang sudah tim Amanat.id rangkum sebagai berikut:
1. Animal Free
Dalam proses produksinya, fashion sustainable tidak melibatkan hewan. Mulai dari kulit, bulu, sampai uji produk pada hewan. Fashion yang mendukung kelestarian alam bisa beralih menggunakan bahan organik seperti katun, wol, sutera, kayu, karet, ataupun serat pisang.
2. Menggunakan Pewarna Alami
Fashion ramah lingkungan harus menggunakan pewarna alami dari serat buah atau bahan organik lainnya. Hindari pewarna yang berbahan kimia tekstil, karena dapat berbahaya bagi lingkungan dan penggunanya.
3. Memanfaatkan Sisa Limbah
Eco fashion dapat diciptakan dari material atau bahan baku yang tersisa. Bahan baku tersebut akan mengalami proses pengulangan produksi untuk menekan jumlah limbah. Meskipun produk yang diciptakan merupakan hasil daur ulang, tapi hasil dari produksi tersebut dapat digunakan dengan baik.
4. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sustainable fashion memperhatikan sumber daya selama proses produksi. Sumber daya yang dimaksud seperti air dan listrik. Jadi, fashion yang ramah lingkungan adalah yang menghemat sumber daya.
Penulis: Azkiya Salsa Afiana