
Amanat.id- Pertunjukan enam orang berpakaian hitam dengan kain batik diikat di pinggang berhasil menyita perhatian pengunjung wisuda di landmark Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Rabu (7/2/2024).
Terlihat mereka membawa golok dan koya (tongkat) saat mengeluarkan jurus.
Pertunjukan Kesenian Setia Hati terate (kheSHter) tersebut dibawakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PSHT setiap prosesi wisuda di UIN Walisongo.
Salah satu wali wisudawan asal Kalimantan Barat, Sulis mengaku terkesan dengan penampilan kheSHter UKM PSHT.
“Ada penampilan seperti itu sangat mengesankan, apalagi saya baru datang dari daerah yang jauh, jadi mengurangi kejenuhan. Anak-anak pun suka, ada hiburan jadi gak bosan dan rewel,” tuturnya.
Menurut mahasiswa jurusan Ilmu Tafsir Al-Quran, Haikal, penampilan UKM PSHT memberi pandangan kepada wali wisudawan bahwa berkuliah di UIN Walisongo tidak selalu belajar di kelas, tetapi juga mengembangkan bakat.
“Bisa ngasih pandangan ke wali mahasiswa kalau di UIN Walisongo gak cuma belajar mata kuliah, tapi bakat juga dikembangkan,” ucapnya.
Salah satu anggota UKM PSHT, Faizul Iraqi mengatakan bahwa perbedaan pertunjukan kheSHter terletak pada konsep.
“Konsep yang menjadi perbedaan di setiap kheSHter itu urutan per-penampilan, ada street fighter-nya atau tidak, ngikut gaya-gaya tarung jalanan atau tidak,” jelasnya.
Ia menambahkan, biasanya para anggota UKM PSHT yang diwisuda ikut serta dalam pertunjukan.
“Sayangnya tadi wisudawan gak bisa ikut karena kita tampil lebih awal. Biasanya mereka ikut tampil,” tambahnya.
Lanjutnya, persiapan dilakukan selama satu hari karena gerakan yang ditampilkan sudah terbiasa dilakukan saat latihan.
“Persiapan cuma cukup sehari karena gerakan yang kita tampilkan memang sudah rutin dilatih,” kata Fauzi.
Reporter: Earnest Sherin Amalia
Editor: Revina