Amanat.id– Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berhasil menyabet 8 (delapan) mendali dalam ajang “Kejuaraan Nasional Widuri Open 3 Pencak Silat Championship 2022” yang bertepat di Randudongkal lantai 3 kabupaten Pemalang, Jum’at-Sabtu (25-27/03/2022).
Ketua umum UKM PSHT, Andika Nur Prayitno menjelaskan delapan atlet yang dikirimkan dalam Kejuaraan Nasional tersebut memiliki beberapa kategori perlombaan dan berhasil menyabet tiga mendali emas.
“Kemarin dari kami mengikuti kejuaraan Nasional pencak silat Widuri Open 3 di Pemalang dan Alhamdulillah kami berhasil membawa pulang 3 mendali emas, 3 mendali perak dan 2 mendali perunggu,”
“Untuk kategori yang kita ikuti pada kejuaraan nasional yakni ada kategori tanding (fight) dan kategori seni, jumlah atlet yang kami turunkan yakni ada 8 (delapan) orang, 5 (lima) di kategori tanding dan 3 (tiga) orang di kategori seni.” tuturnya.
Selama proses Latihan ia mengaku banyak kendala yang terjadi, seperti keterbatasan waktu dan tempat Latihan.
“Sebelum kejuaraan ini, pada proses latihan kami sangat kesulitan dalam mencari tempat Latihan, ditambah lagi dengan menyeimbangkan waktu degan jam kuliah untuk latihan sangat sulit,” ungkapnya.
Ia juga berharap kepada pihak kampus untuk memberikan kemudahan dalam hal saranan dan prasarana untuk memaksimalkan latihan.
“Harapan kami untuk waktu latihan didalam kampus, saranana dan prasarana latihan lebih dipermudah, sehingga nantinya para atlet bisa lebih maksimal lagi dalam latihan dan nantinya bisa mengharumkan nama UIN walisongo Semarang baik dari tingkat daerah, nasional bahkan internasional,” harapnya.
Berikut cabang lomba yang meraih mendali, diantaranya yakni:
- Kharist Efendi Juara 2 kelas C Dewasa
- Nur Laela Juara 1 Seni Tunggal Dewasa
- Zakaledi Supriatna Juara 1 Seni Tunggal Dewasa
- M. Misbahul Mubarok Juara 2 kelas I Dewasa
- M. Alifil Ma’luf Juara 1 kelas B Dewasa
- Mu’la Alfis Sholah Juara 2 kelas E Dewasa
- Maulana Hidayat Juara 3 Seni Tunggal Dewasa
- Habib Ali Ghaza Juara 3 kelas G Dewasa
Nur Laela, salah satu atlet peraih mendali emas mengeluhkan mengenai tempat latihan dan cuaca yang kurang mendukung untuk latihan Outdoor.
“Masalah kesulitan yg saya rasa hanya pada tempat latihan mas. Karna latihan harus di outdoor, cuacanya kemaren tidak mendukung. Sehingga porsi latihan berkurang,” ungkapnya.
Meski kesulitan dalam Latihan, mahasiswa Jurusan Sosiologi tersebut mengaku tidak menyangka akan mendapatkan juara, karena ia hanya fokus berpikir positif dan mengangap bahwa menang merupakan bonus.
“Sebenarnya saya tidak menyangka akan bisa menjadi juara, pada saat itu yang terus saya ingat adalah perkataan pelatih saya untuk tetap menanamkan pikiran positif untuk mendapatkan yang terbaik dan untuk hasil itu merupakan bonus,” pungkasnya.
Reporter: Agung Prastio