• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Sabtu, 19 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Tradisi Takjil di Lingkar Sosial

Menurut J.S Furnivall, fenomena "war takjil" saat Bulan Ramadan merupakan bentuk interaksi sosial persilangan dalam masyarakat majemuk

by Hasna Nurul Afifah
4 bulan ago
in Kolom, Artikel
0
Tradisi Takjil, War Takjil, Fenomena War Takjil, Budaya War Takjil, Tradisi Bulan Ramadan
Foto dua orang perempuan sedang membeli takjil (istockphoto.com).

Datangnya Ramadan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Pasalnya, bukan hanya bahagia menyambut bulan yang penuh rahmat, tapi juga tradisi dan budaya yang menyertainya.

Tradisi yang tidak bisa dilewatkan begitu saja setiap Ramadan adalah berburu takjil. Berburu takjil identik dengan mencari bermacam makanan untuk disantap saat berbuka. Kata berburu menjadi bentuk penggambaran suasana penuh semangat dan kegembiraan ketika mencari takjil. Tradisi takjil menjadi simbol kebersamaan dan kedermawanan di berbagai lapisan masyarakat.

Tahun lalu, media sosial ramai memperbincangkan soal “war takjil”. Pasalnya, umat islam dan non-islam saling berburu takjil menjelang berbuka, bahkan umat non-islam melebihi umat islam sendiri. Mereka beramai-ramai mencuri start sejak jam tiga sore.

Gurauan war takjil ini bahkan dibicarakan oleh seorang pendeta, Marcel dalam khutbahnya, “Soal agama kita toleran, tapi soal takjil kita duluan”, yang kemudian dibalas gelak tawa jemaahnya.

Alih-alih mendapat cibiran negatif, ucapan sang pendeta dibalas oleh umat muslim dengan candaan juga. Dalam beberapa komentar menyebutkan bahwa nantinya saat paskah umat muslim akan balas menghabiskan telur paskah.

Baca juga

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Peristiwa war takjil ini jelas mendapat respons positif dengan bertebarannya komentar lucu di dunia maya. Momen war takjil tanpa memandang status agama seolah memperlihatkan kerukunan di Indonesia.

Sejatinya, esensi takjil tidak hanya terletak pada momen berburu hidangan manis yang disajikan untuk berbuka puasa. Takjil sendiri memiliki makna yang dalam pada konteks sosial. Membeli takjil menjadi sebuah momentum pertemuan antara dua kaum yang memberikan nuansa kedamaian.

Banyak masyarakat kemudian akan dihadapi dengan fakta bahwa di sekelilingnya memang terjadi suatu diferensiasi sosial dalam ranah agama. Persis seperti yang dikatakan J.S Furnivall (1990) dalam konteks sosiologi, ciri masyarakat yang majemuk ialah terjadinya interaksi sosial persilangan (interaksi) antar berbeda agama, etnis, dan juga ras.

Dari hal sekecil dan sesederhana takjil, ternyata memiliki makna yang begitu dalam pada lingkaran sosial kita. Dari manisnya hidangan takjil, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih hangat, ramah, dan inklusif, juga menerapkan nilai persatuan dan kesatuan. Memperluas lingkaran persaudaraan dan membangun jembatan antar kelompok sosial.

Penulis: Hasna Nurul Afifah
Editor: Eka R.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: budaya war takjilfenomena war takjiltradisi bulan ramadantradisi takjilwar takjil
Previous Post

UIN Walisongo Gunakan Waktu Khusus Selama Perkuliahan di Bulan Ramadan

Next Post

Hiatus

Hasna Nurul Afifah

Related Posts

Konflik Iran-Israel, Perang Dunia 3, Dampak Perang Dunia, Perang Timur Tengah, Konflik Internasional
Kolom

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

by Redaksi SKM Amanat
4 Juli 2025
0

...

Read moreDetails
ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

29 Juni 2025
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Media Berdarah, Peran Jurnalis, Risiko Jurnalis, Intimidasi Pers, Kebebasan Pers

Media Berdarah di Tangan Pemerintah

31 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
SEMA UIN Walisongo, DPRD Kota Semarang, Audiensi DPRD, Kota Semarang, Suharsono

SEMA UIN Walisongo Adakan Audiensi ke DPRD Kota Semarang, Bahas Kemiskinan hingga Hukum

6 Juli 2025
Hari Anti Penyiksaan Internasional, Keluarga Gamma, Kasus Darso, Korban Penyiksaan, Oknum Polisi

Peringati Hari Anti Penyiksaan Internasional, Keluarga Gamma dan Darso Harap Dapat Keadilan

4 Juli 2025
UIN Walisongo, KKN UIN Walisongo, KKN MIT, Mahasiswa KKN, KKN

UIN Walisongo Terjunkan 2.100 Mahasiswa KKN MIT ke-20 di 140 Kelurahan Kabupaten Semarang

16 Juli 2025
Prodi Baru UIN Walisongo, Prodi UIN Walisongo, UIN Walisongo, Prodi Baru, Pembukaan Prodi Baru

Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

21 Juni 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend