Amanat id- Program Studi (Prodi) Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI) kembali menggelar Metamorfosart bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng) dengan mengusung tema “Metamorvoteart: Peace, Vote & Creativity” di Gedung Auditorium II Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Sabtu (19/10/2024).
Metamorfosart kali ini menghadirkan Habib Ja’far Al Haddar sebagai bintang tamu.
Menjelang akan dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Habib Ja’far membagikan tips bagaimana seorang Muslim dalam memilih pemimpin haruslah karena gagasan dan bukan orangnya.
“Kita memilih gagasannya bukan orangnya. Sebab, apabila kita memilih orang dan kemudian dia mengkhianati janjinya, maka dosa nantinya,” jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa saat memilih pemimpin penting untuk melihat track record-nya agar bisa lebih rasional dari pada emosional.
“Harus juga dilihat track record-nya, karena ketika kita memilih karena emosional dan bukan rasional itu bukanlah pilihan, tapi undian,” lanjutnya.
Menurutnya, pemimpin dalam Islam dapat diibaratkan dengan memilih seorang imam, di mana yang maju karena didorong oleh nilai dalam dirinya.
“Dalam Islam memilih pemimpin itu seperti memilih imam. Maka dari itu, pilihlah pemimpin yang dia maju karena didorong oleh nilai, masyarakat, dan segala sesuatu yang positif,” katanya.
Lanjutnya, seorang pemimpin dalam konteks Islam juga haruslah seseorang yang dicintai dan tidak menyulitkan orang yang dipimpin.
“Pemimpin itu haruslah memudahkan yang dipimpin, karena itu tanggung jawab, bukan privilege” ucapnya.
Terakhir, Habib Ja’far berpesan agar saling menjaga keamanan, stabilitas, dan kedamaian dalam suasana Pilkada Jateng 2024.
“Tolong jaga kondusifitasnya, karena seorang muslim adalah yang selalu memberikan rasa aman kepada orang lain,” pesannya.
Reporter: Ulya Chusnul Chofifah
Editor: Eka R.