Amanat.id- Waktu baru menunjukkan pukul 06.30 WIB namun, jalan menuju lapangan utama Kampus III UIN Walisongo sudah dipadati oleh mahasiswa yang berjalan kaki. Di sudut kampus, terlihat sekumpulan mahasiswa yang mengenakan jas berwarna hijau memasuki lapangan. Beberapa dari mereka, ada yang keluar barisan menuju gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas. Mereka mencari toilet lantaran, di sekitar lapangan tidak ada fasilitas toilet yang lebih dekat, Selasa (20/8/2019).
Terlihat, sekitar enam orang dengan sabar berdiri di depan toilet dan mengantre menunggu pintu kamar mandi terbuka. Keadaan itu pun terus berlanjut sampai siang.
Zaki Nuril, salah satu mahasiswa baru Prodi Ilmu Hukum mengaku kesulitan mencari kamar mandi ketika hendak buang air kecil. Selain itu, dirinya lebih baik harus mengantre agak lama daripada mencari toilet selain di PKM.
Hal tak jauh berbeda juga terjadi ketika kegiatan PBAK dilaksanakan di fakultas. Zaki menuturkan, saat memasuki waktu salat ia dan teman-temannya harus mengantre lama karena bergantian tempat wudhu.
“Tempatnya kan di GSG, pas waktu salat itu airnya kecil dan kalau ke kamar mandi ngantrenya banyak,” jelasnya.
Sebenarnya, setiap tempat yang digunakan untuk PBAK, seperti Audiotium 2, Gedung Serba Guna (GSG), ataupun masjid sudah ada fasilitas toiletnya. Namun, tetap tidak mencukupi karena jumlah mahasiswa tidak sebanding dengan sarana yang ada di kampus. Alhasil, mahasiswa harus mengantre lama.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Muhammad Naufal Alfada. Mahasiswa baru Prodi Manajemen Dakwah tersebut mengaku tidak masalah jika harus mencari toilet agak jauh dari lapangan utama.
“Daripada ditahan mbak, lebih baik ke sini (toilet PKM) enggak masalah,” terangnya.
Naufal menambahkan, akan lebih baik jika panitia menyediakan fasilitas tambahan berupa mobil toilet. Sehingga, mahasiswa baru tidak perlu jauh-jauh atau mengantre panjang di depan toilet.
“Kan ada orang yang enggak bisa nahan mau ke kamar mandi sih, jadi kasihan kalau harus ngantre lama,” pungkasnya.
Menanggapi keluhan ini, Ketua Panitia PBAK 2019, Muhammad Syukron Hidayat turut angkat bicara. Menurutnya, dalam PBAK kali ini panitia sudah memberikan fasilitas mobil toilet yang terparkir di samping Auditorium 2.
Hanya saja, lanjut Syukron, panitia memang hanya menyediakan satu fasilitas mobil toilet saja. Alasannya, hal tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Rencananya mau mendatangkan dua mobil toilet, tetapi ternyata yang satu sudah dipinjam pihak lain. Kalau mau ambil dari yang bukan milik kota kan dananya lumayan,” pungkasnya.
Reporter: Iin EW
Editor: Agus